5 Kontroversi Dibalik Kemegahan Piala Dunia 2022 Qatar, 6.500 Pekerja Meninggal hingga Suporter Bayaran

23 November 2022, 20:20 WIB
5 Kontroversi Dibalik Kemegahan Piala Dunia 2022 Qatar, 6.500 Pekerja Meninggal hingga Suporter Bayaran /Vidio/

TERAS GORONTALO - Piala Dunia Qatar 2022 sudah dimulai. Opening ceremony berlangsung pada 20 November 2022 waktu Indonesia.

Piala Dunia 2022 Qatar akan berlangsung hingga 18 Desember 2022.

Di luar gegap gempita kemegahan turnamen sepak bola terbesar di dunia, rupanya ada sejumlah kontroversi di balik Piala Dunia 2022 Qatar.

Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar kali ini mengundang banyak kontroversi.

Baca Juga: Kisah Kelam Dibalik Gemerlapnya Piala Dunia 2022 Qatar, 6.500 Pekerja Imigran Tewas dalam Pembangunan Stadion

Sebagai negara Arab pertama yang menggelar Piala Dunia, Qatar berharap ada 1,5 juta penggemar bola mengunjungi negara itu.

Perhelatan Piala Dunia 2022 Qatar disebut-sebut bakal menjadi ajang piala dunia termahal dalam sejarah turnamen sepak bola di dunia.

Dalam menyelenggarakan Piala Dunia 2022 Qatar, otoritas Qatar telah menghabiskan biaya 16 kali lipat lebih besar dari jumlah yang diinvestasikan oleh penyelenggara piala dunia sebelumnya, yakni Rusia.

Namun, tak sedikit kontroversi dibalik kemegahan Piala Dunia Qatar 2022 yang tak banyak diketahui.

Inilah 6 Kontroversi Dibalik Kemegahan Piala Dunia 2022 Qatar dikutip dari The Washington Post, The Sun dan ESPN:

1. 6.500 Pekerja Meninggal

Sekitar 30.000 pekerja asing dari India, Bangladesh, Nepal, dan Filipina membangun berbagai fasilitas untuk Piala Dunia, termasuk stadion, hotel, jalan. Sebanyak 85 persen dari populasi Qatar adalah pekerja asing dan 15 persen sisanya warga lokal.

Pada Februari 2021, harian the Guardian mengatakan 6.500 pekerja meninggal di Qatar sejak negara itu terpilih jadi tuan rumah pada 2010.

Data itu diperoleh dari sejumlah kedutaan yang ada di Qatar.

Namun pemerintah Qatar mengatakan angka itu keliru karena menghitung jumlah pekerja asing yang sudah lama tinggal di Qatar dan tidak bekerja dalam proyek Piala Dunia.

Data resmi Qatar menyebut antara 2014 sampai 2020 ada 37 kematian pekerja di lokasi pembangunan stadion Piala Dunia, hanya tiga di antaranya yang "terkait dengan pekerjaan".

Namun Organisasi Buruh Internasional (ILO) mengatakan angka itu terlalu rendah.

ILO menuturkan, Qatar tidak menghitung pekerja yang meninggal karena serangan jantung dan masalah pernapasan akibat pekerjaan. Para pekerja asing itu kerap bekerja dalam cuaca panas.

ILO menyebut ada 50 pekerja asing dan lebih dari 500 lainnya luka parah di Qatar pada 2021, Sementara 37.600 lainnya menderita luka sedang atau rigan.

2. Qatar Diduga Suap Petinggi FIFA

Pada 2010 Qatar meraup mayoritas suara dari 22 anggota eksekutif FIFA mengalahkan Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Australia.

Qatar kemudian dituding menyuap para pejabat FIFA senilai USD 3,7 juta atau Rp 53 miliar untuk memuluskan langkah mereka menjadi tuan rumah.

Tapi tuduhan itu dibantah setelah dua tahun penyelidikan.

Saat itu Ketua FIFA Sepp Blater mendukung Qatar untuk menjadi tuan rumah tapi kini Blater mengatakan menjadikan Qatar sebagai tuan rumah adalah "sebuah kesalahan".

3. Tidak Mengizinkan Menjual Bir di Stadion

Dua hari sebelum dimulainya Piala Dunia, Qatar mengumumkan tidak akan mengizinkan penjualan bir di stadion.

Itu bisa dikatakan pengumuman yang terjadi di detik-detik terakhir sebelum turnamen ini digelar.

Alkohol hanya dibolehkan di zona penonton di luar stadion dan di sejumlah bar di hotel mewah.

Qatar juga menyiapkan lokasi bagi penonton bola yang mabuk untuk dipulihkan.

Minuman tanpa alkohol tetap dijual di dalam stadion.

4. Aturan Berpakaian

Pengunjung Qatar diharuskan berpakaian sopan.

Perempuan juga diimbau untuk menghormati budaya dengan menghindari pakaian terbuka di depan umum.

Pengunjung diminta menutup bahu dan lutut. Ketika berada di depan umum, perempuan Qatar dianjurkan mengenakan abaya berwarna gelap yang menutup seluruh tubuh.

Bagi pengunjung asing, diharapkan untuk menutupi bahu mereka dan mengenakan rok atau gaun yang jatuh di bawah lutut.

5. Hukum LGBT

Isu LGBT rupanya menjadi highlight dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2022 Qatar.

Meskipun penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar tegas menyatakan jika ‘semua orang disambut baik’ namun kepala eksekutif Qatar 2022, Nasser Al Khater menyatakan jika pemerintah tidak akan mengubah undang-undang tentang homoseksual dan meminta pengunjung untuk menghormati budaya mereka.

Dikutip dari The Sun, juga menyatakan jika Qatar menerima semua tamu tanpa diskriminasi gender menskipun di sana ilegal.

LGBT adalah ilegal di Qatar karena dianggap tidak bermoral di bawah hukum Syariah Islam.

Hukumannya termasuk denda, hukuman penjara hingga tujuh tahun, dan bahkan hukuman mati dengan cara dirajam.

6. Panitia Piala Dunia 2022 Qatar Sewa Penonton Bayaran

Sebagaimana dilansir ESPN, Sabtu 5 November 2022, masalah paling ramai dibahas publik adalah tentang banyaknya pegawai proyek piala dunia yang meninggal.

Selain itu adanya pelarangan terhadap LGBT yang membuat para pengikutnya merasa haknya tidak terpenuhi.

Kemudian pelarangan seks bebas dan sejenisnya yang dilarang dalam islam membuat masyarakat barat kurang setuju.

Lantaran banyaknya tudingan miring terkait ajang Sepakbola terbesar di dunia ini, panitia Piala Dunia 2022 menyewa penonton bayaran demi mendapat komentar positif di sosial media.

Committee for Delivery & Legacy (SC) Piala Dunia 2022 mengkonfirmasi soal perekrutan penonton bayaran itu.

Media penyiar publik Belanda NOS menyebut bahwa para penonton bayaran itu kebanyakan berasal dari Belanda.

Mereka menemukan fakta ada 50 penggemar sepak bola dari Belanda yang diberangkatkan ke Qatar. Mereka liburan gratis ke sana.

Mereka dilarang memberikan komentar buruk yang bersifat ofensif, merendahkan, atau kasar selama Piala Dunia 2022. Terutama soal pelayanan publik hingga saat pertandingan.

Hal ini diharapkan panitia menjadi solusi dan pencegahan terhadap komentar-komentar negatif terhadap Piala Dunia 2022 nanti.***

Editor: Viko Karinda

Sumber: ESPN The Sun The Washington Post

Tags

Terkini

Terpopuler