TERAS GORONTALO -- Pulau Mageshima, akan segera menjadi pangkalan militer baru Jepang.
Kabarnya, Jepang telah memutuskan untuk memulai pembangunan pangkalan militer di Pulau Mageshima.
Proyek pembangunan pangkalan militer tersebut untuk memperkuat pertahanan Jepang, di Kepulauan Ryukyu.
Nantinya, Pulau Mageshima akan menyediakan pangkalan udara cadangan, jika serangan musuh menghancurkan Okinawa. .
Mageshima, sebuah pulau tak berpenghuni delapan kilometer persegi yang terletak 12 kilometer dari Pulau Tanegashima yang berpenghuni.
Piupau tersebut, dipilih pada 2011, sebagai kandidat untuk relokasi praktik pendaratan kapal induk AS, yang saat ini dilakukan di Pulau Iwoto, 1.200 kilometer selatan Tokyo.
Dilansit Teras Gorontalo dari Asia Times, pekerjaan konstruksi dimulai Kamis, 12 Januari 2022.
Diperkirakan akan berlanjut selama empat tahun, dengan rencana yang dilaporkan untuk memasang dua landasan pacu, menara kontrol dan depot bahan peledak.
Terinfomasi, pulau-pulau kecil, akan menjadi kekuatan besar dalam persiapan logistik pangkalan militer.
Dalam buletin bulan Maret 2022, untuk lembaga think tank Institute for National Defense and Security Research (INDSR) yang berbasis di Taiwan , Yen Hung-Lin menggaris bawahi kepentingan strategis pulau itu.
Yen berujar, Mageshima terletak di timur laut Kepulauan Ryukyu, yang harus dilalui kapal angkatan laut China untuk mencapai Samudra Pasifik.
Dia juga mengatakan, bahwa Mageshima adalah pulau tak berpenghuni, yang mengurangi kekhawatiran tentang kebisingan dan keamanan pesawat.
Yen menyebut, bahwa Mageshima memiliki medan yang datar sehingga memudahkan pembangunan lapangan terbang.
Selain itu, Yen mencatat bahwa Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) hanya memiliki pangkalan dalam jumlah terbatas di Kepulauan Nansei dan penyelesaian Mageshima akan memungkinkan Jepang dan AS untuk melakukan pertahanan mendalam melawan China.
Rencana Jepang untuk mendirikan Mageshima sebagai pangkalan udara pulau,dapat menjadi bagian dari strategi militer yang lebih besar.
Dalam artikel bulan April 2022 untuk Lembaga Riset Kebijakan Luar Negeri (FPRI) , Felix Chang mencatat, bahwa pangkalan pulau Jepang menunjukkan strategi untuk menghentikan China mengambil alih Kepulauan Senkaku. ***