Doomsday Clock Atau Jam Kiamat di Kalibrasi ke 90 Detik Hingga Peneliti Sebut Inti Bumi Akan Berputar Berlawan

30 Januari 2023, 21:01 WIB
Doomsday Clock Atau Jam Kiamat di Kalibrasi ke 90 Detik Hingga Peneliti Sebut Inti Bumi Akan Berputar Berlawan /Republic World kolase The Conversation/

TERAS GORONTALO - Baru baru ini, jam kiamat atau Doomsday Clock dikalibrasi lebih cepat yakni 90 detik pada tengah malam.

Hal itu membuat banyak orang mengklaim semakin dekatnya dengan sebuah ancaman yang ada di bumi.

Tidak hanya jam kiamat yang dikalibrasi peneliti juga menerangkan akan adanya perubahan arah rotasi inti bumi menjadi berlawanan.

Lalu benarkah beberapa prediksi tersebut adalah tanda kiamat semakin dekat?

Melalui webseite The Conversation, jarum jam kiamat atau Doomsday Clock diatur oleh Dewan Sains dan Keamanan Buletin Ilmuwan Atom. 

Baca Juga: Skenario Gorosei Saturn Terbongkar, Luffy dan Vegapunk Berhasil Lolos, Im Sama Bukan Sosok Terkuat Lagi

Para ahli terkemuka ini berfokus pada bahaya yang ditimbulkan oleh ancaman bencana buatan manusia, yang berasal dari risiko nuklir, perubahan iklim, ancaman biologis dan teknologi yang mengganggu.

Jam kiamat atau Doomsday Clock adalah gambaran paling gamblang dari ancaman buatan manusia dan tindakan memajukan jam mengkomunikasikan kebutuhan kewaspadaan yang jelas dan mendesak.

Untuk tahun 2021 dan 2022, jarum jam disetel pada 100 detik hingga tengah malam.

Jam kiamat atau Doomsday Clock adalah gambaran paling gamblang dari ancaman buatan manusia dan tindakan memajukan jam mengkomunikasikan kebutuhan kewaspadaan yang jelas dan mendesak.

Melansir dari Depok Pikiran Rakyat, Baru-baru ini ilmuwan atom sudah menyalakan jam kiamat dengan menggerakkan jarumnya ke 90 detik hingga tengah malam. 

Baca Juga: Sosok Build Jakapan, Pemeran KinnPorsche Yang Merasa Hancur Setelah Rumor Kekerasan Beredar

Jam kiamat atau Doomsday Clock dimaksudkan sebagai peringatan bagi umat manusia tentang bahaya senjata nuklir; kemudian di abad ke-20 diperluas untuk mempertimbangkan ancaman buatan manusia lainnya.

Pada tahun 1999, jam kiamat disetel pada 17 menit hingga tengah malam, jam terjauh dari hari kiamat.

Hal ini mengikuti runtuhnya Uni Soviet dan adanya penandatanganan perjanjian pengurangan senjata strategis oleh Amerika Serikat dan Rusia.

Pada 1990-an, dunia terasa lebih aman selama beberapa tahun.

Tidak hanya itu, melansir dari Euronews, sebuah penelitian yang menganalisis data gelombang seismik selama 60 tahun terakhir oleh para peneliti di Universitas Peking di Cina menyimpulkan bahwa rotasi inti berhenti sekitar tahun 2009, dan kemudian dimulai kembali ke arah yang berlawanan.

"Kami pikir intinya, relatif terhadap permukaan Bumi, berputar ke satu arah dan kemudian ke arah lain, seperti ayunan," kata Xiaodong Song dan Yi Yang yang melakukan penelitian.

Menurut para peneliti, perubahan rotasi terakhir sebelumnya adalah di 2009 dan rotasi berikutnya akan terjadi pada pertengahan 2040an.

Xiadong Song dan Yi Yang menyebut fenomena berbalik arahnya rotasi inti Bumi tidak berpengaruh besar dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Menurut keduanya, fenomena tersebut akan berpengaruh pada perubahan permukaan dan suhu laut.

“Pengamatan ini memberikan bukti interaksi dinamis antara lapisan Bumi, dari interior terdalam ke permukaan, kemungkinan karena kopling gravitasi dan pertukaran momentum sudut dari inti dan mantel ke permukaan,” kata mereka.***

Editor: Gian Limbanadi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler