Analis: Untuk Stabilkan Afghanistan, China Butuhkan Hubungan Ekonomi yang Erat dengan Taliban

- 1 September 2021, 18:26 WIB
 Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara kepada unit militer bentukan Taliban, Badri 313 di bandara Kabul setelah pasukan AS terakhir meninggalkan Afghanistan, 31 Agustus 2021
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara kepada unit militer bentukan Taliban, Badri 313 di bandara Kabul setelah pasukan AS terakhir meninggalkan Afghanistan, 31 Agustus 2021 /REUTERS/Handout /

“China pada gilirannya terus mengklaim ini terutama karena lingkungan keamanan yang buruk di Afghanistan.”

Jika Taliban menstabilkan dan meningkatkan kondisi keamanan di negara itu, ada kemungkinan besar kerjasama ekonomi akan terbukti jauh lebih layak bagi kedua belah pihak, kata Kelemen.

“Untuk Afghanistan, ini kemungkinan akan membawa manfaat ekonomi yang kemungkinan akan memotivasi Taliban untuk mencoba menavigasi realitas kompleks aliansi [ekstremis] di negara itu,” katanya.

Baca Juga: Jepang Temukan Botol Vakisin COVID-19 Moderna Lain yang Diduga Mengandung Zat Asing

“Untuk Beijing, selain mengamankan investasi ekonominya, Taliban telah mengatakan tidak akan membiarkan wilayah Afghanistan digunakan melawan negara lain seperti China. Jadi, jenis kerja sama ini mungkin akan menjadi faktor lain yang mendorong kelompok tersebut untuk memastikan militan lokal tidak mencoba melakukan serangan di Xinjiang dan terhadap kepentingan China,” pungkasnya.***

 

Halaman:

Editor: Usman Anapia

Sumber: Alarabiyanews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah