Meta Bakal Legowo Netizen Serukan Ujaran Kebencian ke Rusia, Menyusul Kebijakan Putin invasi Ukraina

- 15 Maret 2022, 07:05 WIB
Rusia Tuntut Meta Facebook Atas Aturan Berbau Provokatif, Izinkan Ujaran Kebencian Pada Rusia
Rusia Tuntut Meta Facebook Atas Aturan Berbau Provokatif, Izinkan Ujaran Kebencian Pada Rusia /Jurnal Ngawi /Gambar Kolase Jurnal Ngawi

TERAS GORONTALO — Meta perusahaan teknologi yang menaungi Facebook, Instagram dan WhatsApp bakal memperbolehkan netizen untuk melakukan ujaran kebencian ke Rusia.

Hal itu sebagai wujud dukungan terhadap Ukraina, menyusul Presiden Rusia Vladimir Putin, melakukan invasi ke negara tersebut.

DIlansir Teras Gorontalo dari reuters, nantinya para netizen akan diberi kelonggaran untuk melakukan postingan ujaran kebencian terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Meski begitu, Meta akan meminta para netizen untuk mengaktifkan lokasi dan tidak diperbolehkan oleh warga sipil.

"Untuk sementara kami mengizinkan bentuk ekspresi politik yang biasanya melanggar aturan kami, seperti pidato kekerasan 'matikan penjajah Rusia'. Kami masih tidak akan mengizinkan seruan yang kredibel untuk melakukan kekerasan terhadap warga sipil Rusia," kata juru bicara Meta.

Meta menegaskan, terkait kebijakan ujaran kebencian ini hanya pada konteks Rusia telah men-invasi Ukraina.

Baca Juga: Kisah Asmara Alina Kabaeva Wanita Cantik Rusia, Istri Muda Vladimir Putin, Lengkap Akun Media Sosial  

Kebijakan terkait ujaran kebencian oleh kebijakan Rusia ke Ukraina, hanya diperboolehkan diulakukan oleh netizen di negara Armenia, Azerbaijan, Estonia, Georgia, Hungaria, Latvia, Lithuania, Polandia, Rumania, Rusia, Slovakia, dan Ukraina.

Di sisi lain, kedutaan Rusia di Amerika Serikat meminta agar Amerika Serikat dapat menghentikan kebijakan dari perusahaan teknologi tersebut.

Halaman:

Editor: Sitti Marlina Idrus

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x