Network
TERAS GORONTALO – Sebanyak 1.000 orang meninggal dunia dan 1.500 luka-luka akibat gempa bumi yang mengguncang Afghanistan Timur pada Rabu, 22 Juni 2022.
Tak hanya di Afghanistan Timur, di daerah yang berdekatan yakni Provinsi Khost, sedikitnya 25 orang tewas dan 100 lainnya luka-luka akibat gempa bumi tersebut.
"Lebih dari 1.000 orang tewas dan 1.500 lainnya luka-luka akibat gempa yang disusul tanah longsor di dua distrik, yaitu Gayan dan Barmal di Paktika," kata Ketua Direktorat Informasi dan Budaya Provinsi, Mohammad Amin Haddifa, seperti dikutip TerasGorontalo.com dari ANTARA, Kamis 23 Juni 2022.
Mohammad Amin Haddifa menjelaskan, jumlah korban itu bisa bertambah.
Baca Juga: Masih dalam Situasi Perang, Akhir Juni, Presiden Jokowi Akan Kunjungi Rusia dan Ukraina
Di sisi lain, di daerah terdekat yakni Provinsi Khost, sedikitnya 25 orang tewas dan 100 lainnya luka-luka setelah lebih dari 600 bangunan antara lain rumah, masjid, dan toko hancur akibat gempa itu, kata sejumlah pejabat Provinsi Khost.
Setelah gempa terjadi, Pelaksana Tugas Perdana Menteri Afghanistan Mullah Mohammad Hassan Akhund memimpin rapat kabinet darurat pada Rabu pagi waktu setempat, bunyi cuitan Kantor Perdana Menteri Afghanistan di Twitter.
Hassan memerintahkan dana hibah sebesar 1 miliar afghani (10 afghani = Rp1.666) untuk membantu para korban yang terdampak bencana alam itu.
