Setelah kematian ayahnya, Shinzo Abe kemudian terjun ke dalam dunia politik elektoral di tahun 1993, hingga akhirnya terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan atau dikenal dengan sebutan Diet.
Popularitas Shinzo Abe naik setelah menyampaikan pidato yang menegaskan sikapnya terkait dengan aksi penculikan 13 orang warga negara Jepang oleh pihak Korea Utara.
Tepat pada usia 52 tahun, yaitu pada tahun 2006, Shinzo Abe menjadi Perdana Menteri Jepang termuda yang pernah menjabat.
Namun setelah setahun masa jabatannya berlalu, tepatnya pada tahun 2007, Shinzo Abe mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri, karena penyakit radang usus yang dideritanya.
Baca Juga: Sterling Datang, Hakim Ziyech Siap Tinggalkan Chelsea Menuju AC Milan
Di tahun 2012, Shinzo Abe kembali memegang kekuasaan dengan cara yang menakjubkan.
Bahkan, untuk pertama kalinya, Shinzo Abe berhasil mengalahkan saingannya, Shigeru Ishiba di bulan September, dalam perebutan kursi kepemimpinan di LDP, lalu membawanya hingga menjadi mayoritas, pada akhir tahun 2012.
Pria yang memiliki motto “politik menuntut hasil” ini, sukses menaikkan perekonomian dan bisnis Jepang.
Kebijakannya yang dikenal dengan nama Abenomics, menunjukkan hasil yang baik, saat program stimulus moneter agresif Bank of Japan, berhasil menekan Yen, terhadap mata uang utama lainnya, serta berhasil menaikkan pendapatan perusahaan dan harga saham.