Network
TERAS GORONTALO - Pemerintahan Sri Langka bergejolak bulan April lalu, hal ini dikarenakan adanya krisis nasional di negara tersebut.
Kenaikan bahan pokok hingga bahan bakar imbas kebangkrutan bersamaan dengan gagal bayarnya utang luar negeri sebesar Rp732 triliun.
Kondisi ini pun membuat warga Sri Langka menyalahkan pemerintahannya hingga berujung dengan demo besar-besaran di negara tersebut.
Adapun tuntutan yang mereka inginkan agar Presiden Sri Langka Gotabaya Rajapaksa segera mengundurkan diri.
Baca Juga: BREAKING NEWS! Istana Kepresidenan Sri Lanka Diserbu Demonstran, Presiden Gotabaya Rajapaksa Kabur
Hal itu pun terjadi setelah masifnya desakan pengunduran diri yang dilakukan oleh masyarakat yang dibarengi kekacauan.
Pernyataan itu disampaikan langsung anggota parlemen Mahinda Yapa Abeywardena.
“Dia meminta saya untuk memberitahu negara bahwa dia akan mengundurkan diri pada rabu taggal 13, karena ada kebutuhan untuk menyerahkan kekuasaan secara damai,” tuturnya, sebagaimana dilansir dari Reuters.
Seperti yang diketahui Rajapaksa resmi menyatakan lengser setelah parlemen menerima dan mengesahkan surat pengunduran dirinya pada Rabu 20 Juli 2022 yang dilangsungkan dengan pemilihan presiden sementara.
