1.700 Jurnalis Terbunuh Dalam 20 Tahun Terakhir, Ini Penyebabnya

- 31 Desember 2022, 07:33 WIB
1.700 Jurnalis Terbunuh Dalam 20 Tahun Terakhir, Ini Penyebabnya
1.700 Jurnalis Terbunuh Dalam 20 Tahun Terakhir, Ini Penyebabnya /

TERAS GORONTALO- Fakta mencengangkan sebanyak 1.700 jurnalis terbunuh di seluruh dalam 20 tahun terakhir.

Hal ini diungkap oleh Report Without Borders (RSF), yang merupakan organisasi pemantau kebebasan pers.

Data yang diambil oleh RSF ini dari tahun 2003 hingga 2022.

Baca Juga: Jaminan dari Allah SWT Segala Dosa Dihapuskan Jika Amalkan Ini, kata Syekh Ali Jaber

"Secara mengejutkan, sebanyak 1.668 jurnalis terbunuh di seluruh dunia sehubungan dengan pekerjaan mereka dalam dua dekade terakhir," kata mereka melalui pernyataan resmi.

Dari catatan RSF, rata-rata setiap tahun dilaporkan ada lebih dari 80 wartawan tewas.

Dilansir dari Pikiran Rakyat, angka itu memuncak pada tahun 2012-2013. Di mana masih-masing mencatat ada 144 dan 142 wartawan yang tewas.

Lonjakan kematian wartawan itu dipicu sebagian besar karena perang di Suriah.

Namun RSF menyebutkan 80 persen kematian jurnalis sejak 2003 hingga 2022, terjadi di 15 negara.

Baca Juga: Berikut Jurus Terkuat Hokage Naruto, Bikin Kaguya Babak Belur

Negara-negara paling rawan dan banyak memakan korban jurnalis adalah Afghanistan, Yaman, Palestina, dan Somalia.

Akan tetapi yang paling berbahaya, kata RFS, adalah Irak dan Suriah. Kedua negara itu dilaporkan telah menghilangkan nyawa jurnalis sebanyak 578 orang.

Kemudian di Eropa, Rusia menjadi negara paling mematikan bagi jurnalis.

Lembaga pengawas independen tersebut menunjukkan bahwa, selama dua dekade terakhir, lebih banyak jurnalis yang terbunuh di zona damai daripada di zona perang.

Sebagian besar kematian dialami jurnalis yang menyelidiki kejahatan terorganisasi dan korupsi, kata RSF.***

 

Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x