Sedih, Seorang Ibu Yang Bersalin Saat Gempuran Israel Menceritakan Penderitaannya

- 22 November 2023, 09:58 WIB
Konflik antara pasukan Hamas dan Militer Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu belum menemui titik terang hingga saat ini.
Konflik antara pasukan Hamas dan Militer Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu belum menemui titik terang hingga saat ini. /Reuters/

TERAS GORONTALO - Konflik antara pasukan Hamas dan Militer Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu belum menemui titik terang hingga saat ini.

Diketahui serangan dari pasukan Israel makin meluas di kota Gaza sampai menyentuh area rumah sakit Al Shifa sebagai pusat medis untuk warga Palestina yang menjadi korban.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Tiga Jurnalis Gugur Dalam Serangan Israel Di Kota Gaza, Salah Satunya Kepada Dewan Pers

Dari serangan tersebut muncul kisah sedih seorang ibu yang melahirkan bayi perempuanya di medan perang dengan keadaan yang serba kekurangan.

Dilansir Teras Gorontalo dari Reuters, bayi yang lahir prematur itu sempat dirawat di Rumah Sakit Al Shifa kemudian dievakuasi ke Mesir pada Senin lalu bersama 27 bayi yang baru lahir lainya.

Berdasarkan laporan wawancara media Mesir melalui Reuters, Lobna Al-Saik, ibu dari bayi tersebut dengan kondisi lelah menyampaikan anak-anak yang baru dilahirkan itu tidak bersalah dan meminta untuk segera menghentikan perang.

"Mereka adalah anak-anak yang tidak bersalah, bayi prematur," pinta Lobna dalam wawancara media Mesir, terjemahan bahasa Indonesia.

"Pesan saya kepada dunia, cukup," tambahnya.

Lobna adalah salah satu dari sedikit orang tua yang mendampingi 28 bayi, saat evakuasi mereka dibawah dengan rombongan ambulans dari Gaza melalui perbatasan Rafah hingga ke Mesir untuk menerima perawatan.

Halaman:

Editor: Siti Nurjanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x