TERAS GORONTALO – Utang piutang menjadi kegiatan yang lumrah dilakukan oleh masyarakat dengan segala macam faktor penyebab utang.
Setiap orang yang berutang wajib melunasi utang. Namun bagaimana jika orang meninggal atau wafat dengan keadaan masih meninggalkan utang?
Lantas, bagaimana apabila sampai meninggalpun seseorang masih memiliki utang harta yang belum terbayar secara tuntas?.
Baca Juga: Mengatasi Sifat Sombong, Ini Nasihat Syekh Ali Jaber
Dikutip Teras Gorontalo dari Cenet YouTube Al-Bahjah, berikut penjelasan Buya Yahya untuk seseorang yang mesih memiliki utang namun suda wafat.
Dalam ceramahnya Buya Yahya mengimbau agar tidak menghindari utang jika seseorang memiliki utang serta terus berusaha membayar dengan cara yang halal.
"Sabarnya utang itu bagaimana? berusaha untuk membayar walawpun terhimpit utang, tetap berekerja dengan halal untuk membayar utang," kata Buya Yahya.
Baca Juga: Astaghfirullah! 3 Orang Pertama yang Masuk Neraka Meski Beramal
Buya Yahya juga mengatakan, untuk seseorang yang terus berusaha melunasi utangnya hingga wafat tidak akan berdosa.
"Kalaupun sampai wafat tetep tidak bisa membayar utang, di hadapan Allah tidak dosa asalkan seseorang tersebut sudah berusaha," ucap Buya Yahya.
Sementra untuk orang yang mempunyai utang namun sering melakukan foya-foya serta membayar utang dengancara tidak halal maka seseorang tersebut akan sengsara.
Baca Juga: Astaghfirullah! Perempuan Bisa Dilempar ke Neraka Karena Hal Sepele Ini
"Yang nggak bener foya-foya. Karena diuji dengan utang, malu di depan manusia, akhirnya mengambil yang haram, korupsi, dan kejahatan lainya untuk bayar utang, Ini akan sengsara," kata Buya Yahya.
"Makanya orang yang punya utang, wajib membayar dan dosa kalau dia tidak membayar kalau dia memang sudah mampu. Kalau tidak mampu Allah Maha Tahu, yang nggak bener juga pura-pura tidak mampu, itu niat fakir dianya," ujar Buya Yahya.***