TERAS GORONTALO - Perbedaan penetapan lebaran Idul Adha 1443 Hijriah antara pemerintah Indonesia, dan Arab Saudi membuat umat Islam di Indonesia bingung menjalankan ibadah puasa Arafah.
Ibadah puasa Arafah yang dijalankan umat Islam biasanya dilaksanakan pada satu hari sebelum lebaran Idul Adha berlangsung.
Namun, pelaksanaan ibadah puasa Arafah pada tahun 2022 ini masih terjadi perdebatan, karena perbedaan penetapan lebaran Idul Adha 1443 hijriah antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.
Dimana, pemerintah Indonesia telah menetapkan lebaran Idul Adha 1443 hijriah jatuh pada hari Minggu tanggal 10 Juli tahun 2022.
Baca Juga: Hati-Hati Kulit Kepala Gatal Ekstrem! Ini Solusi Mengobatinya, Menurut dr Saddam Ismail
Sementara, pemerintah Arab Saudi menetapkan pelaksanaan Wuquf di Padang Arafah jatuh pada hari Jumat tanggal 8 Juli tahun 2022, sehingga lebaran Idul Adha 1443 Hijriah di Arab Saudi jatuh pada tanggal 9 Juli tahun 2022.
Lalu, pelaksanaan ibadah puasa Arafah, umat Islam harus mengikuti penetapan jatuhnya lebaran Idul Adha 1443 hijriah dari pemerintah Indonesia atau Arab Saudi?
Menjawab hal ini, Teras Gorontalo mengutip dari akun Youtube Tafsir QU, KH Hasyim Adnan Lc MA menjelaskan soal solusi pelaksanaan ibadah puasa Arafah untuk tahun 2022 ini.
Dimana, KH Hasyim Adnan Lc MA memaparkan hukum pelaksanaan ibadah puasa Arafah di tengah perbedaan waktu di beberapa negara.
Baca Juga: Penentuan Lebaran Idul Adha 1443 Hijriah, Ikut Indonesia atau Arab Saudi?
KH Hasyim Adnan Lc MA mengutipkan bahwa persoalan tentang penetapan hari besar umat Islam telah dijelaskan pada Alquran surah ke-2 ayat 185.
“Apabila kalian melihat bulan di tempat tinggal kalian, maka berpuasalah. Maka kita berpuasa tergantung dari dimana kita melihat bulannya," jelas KH Hasyim Adnan Lc MA.
KH Hasyim Adnan Lc MA juga menjelaskan, hukum pelaksanaan ibadah puasa Arafah menjelang Idul Adha 1443 Hijriah jika mengutip surah di atas maka mengikuti penetapan lebaran Idul Adha 1443 Hijriah dimana saja umat Islam itu berada.
"Jadi kalau begitu, kita berada disitu maka terjadilah hukum. Apabila kita semua hadir di tanah suci ketika itu sedang wukuf di Padang Arafah, maka Ikutilah keputusan pemerintah Saudi Arabia," jelas KH Hasyim Adnan Lc MA.
Sementara, jika kita berada di Indonesia, dan pemerintah telah menetapkan tanggal 10 Juli tahun 2022, maka menurut KH Hasyim Adnan Lc MA harus mengikuti penetapan tersebut.
“Maka apabila kita berada di Indonesia, maka ikutilah dimana kita berada. Apabila saat ini jam empat sore masih puasa, sementara kita ke Papua sudah adzan maghrib maka kita ikut dimana kita berada," KH Hasyim Adnan Lc MA.
KH Hasyim Adnan Lc MA pun langsung menyimpulkan, umat Islam tidak perlu ragu dan mengkhawatirkan tentang perbedaan penetapan lebaran Idul Adha 1443 Hijriah dan dimulainya ibadah puasa Arafah.
"Maka bisa disimpulkan, apabila 9 Zulhijah, hari Sabtu kita nya puasa hari Arafah, sementara mereka sudah lebaran, maka jawabannya adalah sah dimana kita berada itu yang menjadi hukum,” tegas KH Hasyim Adnan Lc MA.***