Perlu Diketahui Tiga Macam Sabar, Begini Penjelasan Habib Rifky Alaydrus

7 Juli 2022, 23:00 WIB
Perlu Diketahui Tiga Macam Sabar, Begini Penjelasan Habib Rifky Alaydrus /tangkap layar instagram instagram @official_habibrifkyalaydrus/

TERAS GORONTALO - Dalam menjalani hidup sangat penting mendalami sifat sabar.

Sebab dengan sifat sabar akan membuat jiwa menjadi tenang dalam menjalani hidup di dunia.

Namun, bagaimanakan sabar yang sesungguhnya itu?

Untuk menjawab pertanyaan terkait sabar yang sesungguhnya itu, ada penjelasannya disampaikan Habib Rifky Alaydrus.

Dijelaskan Habib Rifky Alaydrus, aabar itu ada tiga macam, yaitu sabar dalam ketaatan, sabar dalam menjauhi maksiat dan sabar dalam menghadapi takdir.

"Apa itu Sabar? Sabar secara bahasa berarti al habsu yaitu menahan diri," terang Habib Rifky Alaydrus, dikutip dari instagram @official_habibrifkyalaydrus, pada Kamis 7 Juli 2022.


Diungkapkan Habib Rifky Alaydrus, sedangkan secara syar’i, sabar adalah menahan diri dalam tiga perkara.

"(1) ketaatan kepada Allah, (2) hal-hal yang diharamkan, (3) takdir Allah yang dirasa pahit (musibah). Inilah tiga bentuk sabar yang biasa yang dipaparkan oleh para ulama," ungkap Habib Rifky Alaydrus.

Baca Juga: Ini Ucapan yang Paling Dibenci oleh Allah, Habib Rifky Alaydrus Ajak Berhenti Melakukan Maksiat

Apa itu Sabar? Sabar secara bahasa berarti al habsu yaitu menahan diri.

"Sedangkan secara syar’i, sabar adalah menahan diri dalam tiga perkara : (1) ketaatan kepada Allah, (2) hal-hal yang diharamkan, (3) takdir Allah yang dirasa pahit (musibah). Inilah tiga bentuk sabar yang biasa yang dipaparkan oleh para ulama," tutur Habib Rifky Alaydrus.

Sabar dalam Ketaatan

Diterangkan Habib Rifky Alaydrus, sabar dalam ketaatan kepada Allah yaitu seseorang bersabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah.

"Dan perlu diketahui bahwa ketaatan itu adalah berat dan menyulitkan bagi jiwa seseorang. Terkadang pula melakukan ketaatan itu berat bagi badan, merasa malas dan lelah (capek)," jelas Habib Rifky Alaydrus.

"Juga dalam melakukan ketaatan akan terasa berat bagi harta seperti dalam masalah zakat dan haji."

Intinya, kata Habib Rifky Alaydrus, namanya ketaatan itu terdapat rasa berat dalam jiwa dan badan sehingga butuh adanya kesabaran dan dipaksakan.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS. Ali Imron [3] : 200).

Dikatakan Habib Rifky Alaydrus, Ulama menjelaskan ketika menjelaskan ayat di atas, mengatakan, ”(Dalam ayat ini) Allah Ta’ala memerintahkan orang-orang mukmin sesuai dengan konsekuensi dan besarnya keimanannya dengan 4 hal yaitu: shobiru, shoobiru, robithu, dan bertakwalah pada Allah.

"Shobiru berarti menahan diri dari maksiat. Shoobiruu berarti menahan diri dalam melakukan ketaatan. Roobithu adalah banyak melakukan kebaikan dan mengikutkannya lagi dengan kebaikan. Sedangkan takwa mencakup semua hal tadi.”

Kenapa Butuh Sabar dalam Ketaatan?

Diungkapkan Habib Rifky Alaydrus, salafus sholeh rahimahullah mengatakan pula bahwa dalam melakukan ketaatan itu butuh kesabaran yang terus menerus dijaga karena :

(1) Ketaatan itu akan membebani seseorang dan mewajibkan sesuatu pada jiwanya,

(2) Ketaatan itu terasa berat bagi jiwa, karena ketaatan itu hampir sama dengan meninggalkan maksiat yaitu terasa berat bagi jiwa yang selalu memerintahkan pada keburukan.

Sabar dalam Menjauhi Maksiat

Habib Rifky Alaydrus mengakatakn, ingatlah bahwa jiwa seseorang biasa memerintahkan dan mengajak kepada kejelekan, maka hendaklah seseorang menahan diri dari perbuatan-perbuatan haram seperti berdusta, menipu dalam muamalah, makan harta dengan cara bathil dengan riba dan semacamnya, berzina, minum minuman keras, mencuri dan berbagai macam bentuk maksiat lainnya.
"Seseorang harus menahan diri dari hal-hal semacam ini sampai dia tidak lagi mengerjakannya dan ini tentu saja membutuhkan pemaksaan diri dan menahan diri dari hawa nafsu yang mencekam," jelas Habib Rifky Alaydrus.

Sabar Menghadapi Takdir yang Pahit

Habib Rifky Alaydrus menuturkan, ingatlah bahwa takdir Allah itu ada dua macam, ada yang menyenangkan dan ada yang terasa pahit.

Untuk takdir Allah yang menyenangkan, kata Habib Rifky Alaydrus, maka seseorang hendaknya bersyukur.

Dan syukur termasuk dalam melakukan ketaatan sehingga butuh juga pada kesabaran dan hal ini termasuk dalam sabar bentuk pertama di atas," papar Habib Rifky Alaydrus.

Sedangkan takdir Allah yang dirasa pahit misalnya seseorang mendapat musibah pada badannya atau kehilangan harta atau kehilangan salah seorang kerabat, maka ini semua butuh pada kesabaran dan pemaksaan diri.

"Dalam menghadapi hal semacam ini, hendaklah seseorang sabar dengan menahan dirinya jangan sampai menampakkan kegelisahan pada lisannya, hatinya, atau anggota badan," pungkas Habib Rifky Alaydrus.

Itulah penjelasan Habib Rifky Alaydrus terkait sabar. Semoga bermanfaat.***

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: Instagram

Tags

Terkini

Terpopuler