Kisah Ahli Ibadah Yang Jasadnya Hendak Dibakar Rasulullah, Ada Apa Ya?

17 Juli 2022, 16:06 WIB
Kisah Ahli Ibadah Yang Jasadnya Hendak Dibakar Rasulullah, Ada Apa Ya? /Ilustrasi Mayat, Miju/Pixabay

TERAS GORONTALO - Pada zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ada seorang pemuda beribadah tanpa kenal lelah, tekun melaksanakan shalat, sering berpuasa dan gemar bersedekah.

Namanya adalah Alqamah. Beliau hidup sebatang kara dengan ibundanya.

Dimasa itu, beliau dikenal sebagai pemuda yang sangat menyayangi ibunya. Ayah beliau sudah lama meninggal. Keluarganya tidak kaya, hidup hanya bercukupan.

Namun masa demi masa berlalu, kehidupan Alqamah berubah setelah ia menikah. Karena sibuk dengan urusan rumah tangganya, sekarang ia kurang memperhatikan ibunda yang sudah tua itu.

Dengan sedikit terpaksa, akhirnya sang ibu tinggal sendiri di sebuah rumah. Meski sudah beberapa lama tinggal sendirian di rumah, namun tetap saja, Alqamah tidak menjenguk dan belum saja memberi santunan kepada sang ibu.

Hal tersebut tentu saja membuat ibunya kecewa, beliau merasa berkecil hati terhadap sikap anaknya yang kurang memperhatikan dirinya.

Suatu hari, Alqamah diketahui sedang sakit parah. Semua keluarganya menjenguknya, sampai satu rumah Alqamah dipenuhi oleh sanak keluarganya itu.

Akan tetapi, di rumah Alqamah tidak ada keberadaan sang ibu. Rupanya sang ibu belum datang menemuinya.

Sedangkan, Alqamah sudah dalam keadaan sakaratul maut. Melihat kondisinya yang sudah mendekati kematian, para keluarganya mentalqin kalimat tauhid; Laa Ilaaha Illallaah.

Namun yang terjadi Alqamah tidak bisa mengikutinya, hal itu kemudian diulang secara berkali-kali, tetapi tetap saja, Alqamah belum juga dapat menirukannya.

Justru sekarang mulut Alqamah tertutup ia membungkam seribu bahasa yang terlihat hanya wajahnya yang gelisah dengan kedua matanya yang sudah sangat membengkak, wajahnya itu seakan memberi pesan meminta tolong.

Melihat kondisi Alqamah yang semakin parah membuat para keluarga dan sahabatnya yang hadir merasa heran.

Sebab mereka mengetahui bahwa seorang Alqamah merupakan sahabat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam seorang yang taat dan wara.

Menurut mereka Alqamah adalah teladan yang baik untuk ditiru semasa hidupnya.

Di waktu yang sama sebagian sahabat yang hadir segera Menghadap dan melaporkan kejadian ini kepada Baginda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.

Baginda Nabi kemudian mengutus beberapa sahabat, dalam suatu riwayat menyebutkan bahwa sahabat yang diutus oleh Rasulullah adalah Ammar bin Yasir dan juga Bilal bin Rabah.

Untuk menjenguk Alqamah dan melihat kondisinya Alqamah secara dekat, para sahabat nabi itu ingin mencoba mentalqin kalimat tauhid kembali kepada Alqamah.

Setibanya di rumah Alqamah seketika itu juga para sahabat nabi ingin mencoba mentalqin kalimat tauhid namun tetap saja seperti sebelumnya Alqamah tidak mengikutinya sama sekali.

Bahkan sekarang Alqamah terlihat semakin gelisah dan sangat menakutkan.

Sehingga para sahabat memutuskan untuk menjemput Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.

Baginda Rasulullah kemudian hadir di depan Alqamah, yakni sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang setia itu.

Dengan hati yang cemas dan penuh kasih sayang, Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam mentalqin kalimat tauhid.

Tetapi sayang seribu sayang, Alqamah radhiallahu'anhu justru menggelengkan kepalanya.

Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam terdiam lalu bertanya, kepada para sahabat, "Apakah Alqamah ini masih mempunyai ibu kandung?, salah seorang sahabat menjawab Benar masih ada ya Rasulullah.'"

Baca Juga: Kisah Rabiatul Adawiyah Lahir dan Diculik, Menyedihkan Hingga Sang Ayah Bermimpi Nabi

Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bertanya kembali kepada para sahabat "di mana Ibu itu?, istri Alqamah menjawab 'di sana, di Dusun itu', beliau tinggal sendirian Ya Rasulullah.'"

Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam meminta kepada para sahabat untuk segera mendatangkan ibunda Alqamah.

Setelah tiba Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam bertanya kepada ibunda mengenai hal ihwal tentang Alqamah.

Sang ibu kemudian menceritakan semuanya kepada Baginda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, dan sang Ibu walaupun sudah memaafkan Alqamah, namun dihatinya masih terbesit rasa kecewa terhadap putranya itu.

Dengan beratnya hati Sang Ibu untuk memaafkan putranya maka kondisi Alqamah pun masih dalam keadaan sakit yang sangat mengerikan.

Setelah melihat keadaan tersebut, Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam lalu meminta para sahabat dan hadirin untuk mengumpulkan kayu bakar beserta dengan minyaknya.

Sebagian dari sahabat bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam "Kayu Ini untuk apa ya Rasulullah? 'Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam menjawab dengan nada tegas, untuk membakar Alqamah, sebab lebih baik kita bakar sekarang saja daripada kelak dibakar di dalam api neraka jahanam.'"

Mendengar keputusan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, sang Ibu alqomah merasa tidak tega bila anak kandungnya itu sampai dibakar di depan matanya sendiri.

Sang ibu kemudian berkata kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam "wahai junjungan alam, Janganlah dibakar anakku ini, biarlah ku maafkan segala itu, dan aku relakan segala pengorbanan ku untuknya. Lalu Ibu Alqamah 'berkata Wahai Rasulullah, Allah sebagai saksi juga para malaikat dan semua kaum muslimin yang hadir saat ini, bahwa saya telah Ridha kepada anakku, yakni Alqamah.'"

Rasulullah pun berkata kepada Bilal "Wahai Bilal jenguklah Alqamah dan di lihatlah, Apakah dia sudah bisa mengucapkan syahadat atau belum. Mungkin Ibu Alqamah mengucapkan sesuatu yang bukan berasal dari dalam hatinya, lantaran malu kepadaku."

Bilal pun berangkat ternyata beliau mendengar Alqamah dari dalam rumah mengucapkan "Laa ilaha Illallah, Asyhadu alla Ilaha Illallah wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.'"

Bilal pun masuk dan berkata "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kemarahan Ibu Alqamah telah menghalangi lisanya sehingga tidak bisa mengucapkan syahadat, dan Ridho telah menjadikannya mampu mengucapkan syahadat. Dengan muka yang jernih dan mata yang Sayu memandang, dengan bibir yang tersenyum tersungging di bibir itu kalimat Thoyyibah 'Lailahailallah'.

Alqamah radhiallahu'anhu akhirnya kembali dengan tenang dengan wajah berseri-seri.

Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melihatnya dan memerintahkan untuk dimandikan lalu dikafani.

Kemudian Baginda mensholatkannya dan mengebumikannya. Lalu di pinggir kuburan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda "Wahai sekalian kaum Muhajirin dan Anshar barangsiapa yang melebihkan istrinya daripada ibunya, dia akan mendapatkan laknat dari Allah, para malaikat dan sekalian manusia, Allah tidak akan menerima amalnya sedikitpun, kecuali kalau dia mau bertobat dan berbuat baik kepada ibunya serta meminta Ridhonya, karena ridho Allah tergantung pada Ridho nya dan kemarahan Allah tergantung pada kemarahannya.'"

Itulah kisah kisah Ahli Ibadah yang jasadnya hendak dibakar Rasulullah SAW. dikutip dari video yang diunggah di kanal YouTube Tinta Mahabbah pada 20 Juni 2022.***

 

 

 

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler