Tips Rumah Tangga Langgeng Menikah Tanpa Pacaran, Penjelasan Ustadz Dennis Lim

5 Desember 2023, 21:00 WIB
Tips Rumah Tangga Langgeng Menikah Tanpa Pacaran, Penjelasan Ustadz Dennis Lim /Instagram @yundafaisyah

TERAS GORONTALO -- Pacaran adalah suatu hal yang sudah lumrah terjadi, di zaman modern saat ini, sebelum kedua pasangan memutuskan menikah.

Dalam ajaran Islam, tidak ada anjuran melakukan pacaran sebelum kedua pasangan memutuskan untuk menikah.

Ustadz Dennis Lim, sosok pendakwah keturunan China mengupas tuntas, soal bagaimana menimbulkan rasa sayang kepada pasangan tanpa berpacaran dan langsung menikah.

Dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Teman Hijrah Media Ustadz Dennis Lim, mengulas tentang menikah kepada seseorang yang belum kita sayang.

Menurut Ustadz Dennis Lim, sebagian orang berpendapat, dengan berpacaran akan menimbulkan rasa sayang kepada pasangannya.

Namun, pendapat tersebut bisa dimentahkan, saat kedua pasangan menikah saat mereka tidak mengenal satu sama lain.

"Kok di dalam Islam nggak boleh pacaran, belum timbul rasa sayang, bagaimana cara kita menikah sama orang yang belum kita sayang," ujar Dennis Lim.

Menurut Dennis Lim, tujuan pernikahan dalam Islam, ternyata bukan hanya sekadar rasa sayang saja.

"Justru rasa sayang itu suatu bonus yang menarik dari Allah dan menjadi paling dasar sebetulnya sesuatu bisa timbul, nah sesuatu yang bisa timbul dalam suatu ketika bisa akan tiba-tiba tidak akan ada lagi," ujarnya.

Dirinya mencontohkan, saat semasa SMP, tiba-tiba seseorang satu kelompok sama orang tersebut dan hampir setiap hari bertemu akan timbul rasa sayang.

"Timbul nggak rasa, mulai tertarikkan, sampai semangat ke sekolah karena satu kelompok sama orang itu," kata pendakwah berparas ganteng ini.

Maka itu, katanya, sesuatu yang bisa timbul sepert menikah.

"Karena, rasa sayang dan cinta bisa timbul, hidup sehari-hari dengan dia (pasangan), bahkan tidur sebelahan dengan dia, nggak mungkin tidak timbul rasa cinta itu," katanya.

Paling penting, kata pendakwah ini, pasangan suami istri tersebut, harus komitmen rasa sayang itu muncul bukan karena sesuatu.

"Jangan karena dia tampan, kaya punya jabatan terus rasa sayang muncu. Ini baru timbul masalah. Karena menyandarkan alasan mencintainya terhadap sesuatu yang bisa hilang dan tidak akan abadi," katanya.

Di dalam Islam, mencintai itu ternyata disandarkan kepada yang tidak bisa bisa hilang dan itu hanyalah kepada Allah.

"Nggak kebayang kita sayang hal tadi bukan karena Allah, sudah ngggak tampan, kaya lagi, punya jabatan apakah nikah kita harus udahan, tentu kita tidak mau seperti itu," ujarnya.

Maka dalam Islam yang paling penting adalah visi dan misi, atau tujuan pernikahan itu sama.

"Dalam hal ini tujuan pernikahan paling baik kepada Allah. Sehingga dunia aman, dan tentu akhiratnya juga cukup baik, Insya Allah," ujarnya. ***

 

Editor: Budyanto Hamjah

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler