Siksaan Sakratul Maut Sangat Menyakitkan, Ini Penjelasan Quraish Shihab

29 Maret 2024, 21:17 WIB
Siksaan Sakratul Maut Sangat Menyakitkan, Ini Penjelasan Quraish Shihab /Tangkapan Layar Facebook @Quraish Shihab

TERAS GORONTALO – Momen sakratul maut pasti akan dilalui bagi setiap yang bernyawa. Namun, siksaan-nya terbagi dalam beberapa kriteria.

Ada manusia ketika diperhadapkan dengan kematian masih belum siap dalam menghadapi sakratul maut.

Kematian, tidak akan ada perundingan dengan malaikat jika seseorang sudah dipanggil oleh Allah SWT.

Siksaan sakratul maut ini, nantinya terhantung amal perbuatan seseorang.

Dilansir dari Teras Gorontalo dari kanal YouTube Najwa Shihab, Quraish Shihab mengulas tentang kematian dan siksaan apa saja yang akan didapati ketika sakratul maut.

Quraish Shihab menyebut, orang yang takut mati banyak sebabnya. Apakah tidak mengenal Tuhan atau tidak kenal bahwa Tuhan itu baik.

“Seandainya dia kenal Tuhan itu baik, berarti dia tidak takut akan kematian,” ujar Quraish Shihab.

Quraish Shihab menjelaskan, bisa saja orang yang takut akan kematian belum memiliki persiapan untuk menghadapi sakratul maut.

“Kalau seorang muslim yang taat, dan dia yakin surga yang dijanjikan oleh Allah SWT untuknya. Maka dia akan menyambut gembira ketika ajal akan menjemput,” ujar Quraish Shihab.

Dirinya menjelaskan, adalagi sebab orang yang akan takut mati, karena ketika seseorang mati siapa yang akan menjaga keluarganya dan lainnya.

“Hal semacam itu ditakutkan. Kalau seorang muslim yang taat. Al Quran sudah menyebutkan, malaikat akan turun di muka bumi ini, dan akan berkata kami akan mengurus keluargamu di dunia. Jadi tidak usah khawatir akan kematian,” ujarnya.

Dirinya menjelaskan, dari berbagai riwayat menggambarkan sakratul maut itu sangat menyakitkan. Namun, Al Quran sudah mempersamakan kematian dengan tidur.

“Ada faktor dia (seseorang) nyaman ketika tidur. Faktor yang bisa membuat seseorang nyaman dalam menjemput kematian (sakratul maut) tergantung amal perbuatan,” ujarnya.

Dirinya mengaku, Al Quran sudah melukiskan gambaran orang yang ingkar terhadap Allah SWT.

“Seandainya engkau dapa melihat orang yang durhaka itu ketika dicabut nyawanya. Malaikat menampar wajahnya dan menendang-nendang dia,” ujarnya.

Hal tersebut dinamakan dalam bahasa agama dicabut nyawanya.
“Ada juga orang yang dielus-elus akan meninggal. Gambaran tentang kematian bisa nyaman tergantung amal seseorang apakah perbuatannya di dunia baik atu tidak,” ujarnya.

Penggambaran kematian seperti tidur yakni Allah SWT yang mewafatkan jiwa waktu seseorang mati waktu dia tidur.

“Ketika seseorang yang nanti ditetapkannya mati tidak dikembalikan roh kepadanya, yang masih berlanjut setelah tidur rohnya akan dikembalikan ke jasadnya,” ujarnya. ***

Editor: Budyanto Hamjah

Tags

Terkini

Terpopuler