Benar – benar pasangan serasi. Setelah berpacaran cukup lama, keduanya memutuskan menikah.
Baca Juga: It Is Well With My Soul, Lagu Kristen Tentang Keagungan Tuhan di Balik Penderitaan
Sehari sebelum hari bahagia itu terjadi tragedi. Sang tunangan mati tenggelam.
Joseph patah hati. Depresi berat. Ia kemudian pergi ke Canada, melanjutkan studi.
Di sana Joseph menata hidup dan perlahan mulai move on.
Ia dipertemukan dengan seorang gadis cantik dan keduanya jatuh cinta.
Namun sejarah berulang lagi. Sang gadis meninggal karena penyakit, beberapa hari sebelum keduanya menikah. Joseph kembali patah hati.
Ia kemudian menyendiri di sebuah sungai. Namun bukan untuk mengutuk kegelapan. Tapi menyalakan lilin. Ia sering membantu orang miskin.
Suatu hari, Joseph mendengar kabar ibunya di Irlandia sakit keras. Ia pun menulis surat dari tempat tinggalnya di Irlandia. Surat itu isinya sajak. “What a friend we have in Jesus”.