Network
TERAS GORONTALO – Haji Wada’ atau disebut haji perpisahan, merupakan haji pertama sekaligus terakhir yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘AlaihiWaSallam. Haji ini menjadi tanda perpisahan Rasulullah dengan para pengikutnya.
Kata Wada’ sendiri secara bahasa memiliki arti perpisahan, karena setahun setelah itu, Rasulullah Shallallahu ‘AlaihiWaSallam pun tutup usia.
Dalam kanal YouTube Sejarah Islami dijelaskan, pada tanggal 25 Dzulqa’dah tahun 10 Hijriah (632 Masehi), Rasulullah mengumumkan keinginannya untuk melakukan haji.
Imam Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Jabir radhiyallahu anhu, ia berkata:
“Selama 9 tahun tinggal di Madinah Munawwarah, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihu Wa Sallam belum melaksanakan haji. Kemudian pada tahun kesepuluh beliau mengumumkan hendak melakukan haji. Maka berduyun-duyun orang datang ke Madinah, semuanya ingin mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi WaSallam dan mengamalkan ibadah haji sebagaimana amalan beliau".
Baca Juga: Amalan dan Keistimewaan Bulan Dzulqa'dah, yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan oleh Umat Muslim
Diriwayatkan, jamaah haji pada tahun itu berjumlah 100.000 orang bahkan lebih. Namun ada juga yang mengatakan, rombongan jamaah calon haji yang langsung di bawah pimpinan Rasulullah kurang lebih berjumlah 114.000 orang.
Sebuah akun Twitter milik @sunnahfeedmemposting kisah perjalanan haji Wada’ yang dilakukan oleh Rasulullah sebagai berikut :
Diceritakan, Rasulullah berangkat dari Madinah menuju Mekkah saat bulan Dzulqa’dah tersisa empat hari lagi.
Rasulullah berangkat setelah menunaikan shalat Dzuhur dan tiba di Dzil Hulaifah sebelum masuk waktu Ashar. Di tempat itulah Rasulullah menunaikan shalat Ashar, kemudian mengenakan pakaian ihramnya.
