Menurut Abdullah, Kemenag siap memperbaharui data serta kondisi jemaah haji Indonesia, baik yang masih di Tanah Air maupun yang sudah di Tanah Suci.
Hal itu, termasuk bakal dijelaskan juga data jemaah haji Indonesia yang wafat.
“Pemerintah hanya akan merilis data jemaah wafat yang telah keluar COD-nya (Certificate of dead) dari pihak berwenang,” tegas Abdullah menutup pembicaraan.
Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melepas petugas Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bidang kesehatan tahun 2022.
Sekjen Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha menjelaskan total petugas kesehatan yang diberangkatkan ke Tanah Suci sebanyak 776 orang.
Kunta mengimbau petugas kesehatan memberikan pelayanan kuratif serta terus melakukan pendampingan preventif sekaligus promotif kepada jemaah haji Tanah Air.
Dirinya pun mengingatkan angka kematian haji Indonesia di Arab Saudi masih sangat tinggi.
Setiap tahun, terdapat sekitar 300 sampai 400 jemaah haji meninggal dunia dari total kuota sebanyak 121.000.
"Karena itu, saya mengharapkan peran saudara-saudara sekalian agar kondisi kesehatan para jemaah dapat terjaga dengan baik. Sehingga mengurangi resiko kematian," ujarnya.
Menurut Kunta, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini masih di tengah pandemi Covid-19, berbeda dengan sebelumnya.