Network
TERAS GORONTALO - Idul Adha atau hari raya kurban, tentu mengingatkan kita tentang peristiwa Nabi Ibrahim mengenai anaknya yakni Ismail AS yang akan disembelih atas perintah Allah SWT.
Kesabaran dan keikhlasan Nabi Ibrahim dan istrinya untuk mengikhlaskan Ismail AS tentu merupakan ujian tersendiri.
Disaat mereka tidak punya keturunan Allah memberikan anak kepada mereka. Tapi justru Allah menguji keimanan mereka dengan merelakan anak mereka untuk disembelih.
Dilansir Teras Gorontalo dari kanal YouTube Das'ad Latif dalam salah satu khutbahnya, Sabtu 2 Juli 2022.
Baca Juga: Cara Mengukur Kesetiaan, Begini Penjelasan Syekh Ahmad Al Misry
Menurut Ustadz Das'ad Latif, pada saat tiba waktunya Ismail AS akan disembelih pada tanggal 10 Dzulhijjah, Ismail mengatakan permintaannya.
Pertama, tolong tutup mata, jika kita melihat dengan mata telanjang maka kita tidak akan mampu dan tidak akan tega.
Kedua, ikatlah tanganku dan kakiku supaya tidak meronta-ronta kesakitan.
Ketiga, pakaian yang ia gunakan jangan sampai terkena darah, agar ketika ibuku melihat tidak akan teringat kepadaku.
Baca Juga: Habib Jindan Jelaskan Antara Doa yang Dikabulkan dan Menyumpahi Orang
Keempat, jika aku sudah wafat jangan biarakan anak-anak seumuranku lewat depan rumahku, agar ibu tidak akan mengenangku lagi.
Kemudian, lanjut Ustadz Das'ad Latif, Nabi Ibrahim membawa anaknya Ismail AS untuk menunaikan janjinya ditanggal 10 Dzulhijjah.
“Maka, 10 Dzulhijjah disebut hari untuk melaksanakan janji," kata Ustadz Das'ad Latif.
"Pada saat dilakukan penyembelihan kepada Ismail, ternyata tidak mempan. Keras sekali kulitnya," kata Ustadz Das'ad Latif.
Baca Juga: Manfaat Ilmu untuk Dunia dan Akhirat, Begini Penjelasan Habib Rifky Alidrus
“Ismail berkata pada bapaknya kemungkinan itu (pisau) tumpul pak," sambung Ustadz Das'ad Latif.
Namun ketika dihantamkan ke batu satu kali, kata Ustadz Das'ad Latif, batunya langsung hancur lebur.
Ismail AS lantas berkata, "Ulangi lagi tetapi sebelum itu lepaskan dulu ikatan tangan dan kakiku."
Lalu Nabi Ibrahim AS bertanya, kenapa?
Ismail lantas menjawab, "Jika Allah melihat nanti, Allah menilai saya bahwa saya tidak ihklas dan tulus, lepaskanlah ikatanku."
Baca Juga: Begini Sunnah Dzikir di Bulan Dzulhijjah dan Cara Melafazkannya
Pada saat disembelih untuk kedua kalinya, Allah SWT memanggil malaikat Jibril dan mengatakan kau lihatlah itu hambaku.
Lalu Allah SWT memuji kedua orang itu (Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS).
Kemudian malaikat Jibril bertakbir, Allahu Akbar, Allahu Akbar, AllaHuakbar.
Disambung oleh Ibrahim AS, Laillahailallah Allahu Akbar.
Ismail yang medengarnya dan melanjutkannya dengan mengucapkan Allahu Akbar Walillailham.
Ditambahkan Ustadz Das'ad Latif, itulah sejarah takbir ketika bapak takbiran dihari raya.
Setelah itu Allah SWT perintahkan Jibril untuk menggantikan leher Ismail dengan lehernya unta atau domba. Disembelih dan selesailah.
Inilah uji coba keimanan Nabi Ibrahim AS, dan beberapa hari lagi akan datang kita akan diuji kemampuan dan iman kita mau untuk ikut kurban.
Semoga kita dapat mengambil hikmah dibalik kisah Nabi Ibrahim dan keluarganya.***
