Ustadz Adi Hidayat: 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Tidak Sama dengan Lailatul Qadr

- 3 Juli 2022, 15:26 WIB
Ustadz Adi Hidayat: 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Tidak Sama dengan Lailatul Qadr.
Ustadz Adi Hidayat: 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Tidak Sama dengan Lailatul Qadr. /YouTube Adi Hidayat Official

TERAS GORONTALO – Memasuki bulan Dzulhijjah, umat Islam tentunya berbondong-bondong melakukan amal ibadah yang disunnahkan.

Tidak terkecuali puasa sunnah yang dilakukan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Dilansir dari channel YouTube Adi Hidayat Official, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa, kemuliaan 10 hari di awal bulan Dzulhijjah, terutama pada malam pertamanya, telah dituangkan dalam Qur’an Surat Al-Fajr ayat 1-3, yang berbunyi:

١ – وَالْفَجْرِۙ

“Demi fajar”

٢ – وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ

“Demi malam yang sepuluh”

٣ – وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ

“Demi yang genap dan ganjil”

Baca Juga: Info Idul Adha : Ingat! Jangan Lakukan Hal Ini di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Hal ini sesuai dengan apa yang pernah ditafsirkan dalam hadits Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dari Ibnu Abbas, yang berbunyi :

مَا مِنْ أَيَّامٍ اَلْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ، يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَلاَ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ.

“Tidak ada hari dimana suatu amal shalih lebih dicintai Allah Azza wa Jalla melebihi amal shalih yang dilakukan di hari-hari ini (yakni sepuluh hari pertama Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad di jalan Allah?” Nabi Shallallhu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Termasuk lebih utama dibanding jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (ia mati syahid).”

Saat memasuki bulan Dzulhijjah, kata Ustadz Adi Hidayat, status amal itu akan mengalami perubahan, menjadi dicintai oleh Allah.

Setiap bulan pada waktu tertentu, memiliki keutamaannya masing-masing. Awal bulan Dzulhijjah ini sendiri (10 hari pertama) tidak bisa disamakan dengan Ramadhan.

Sebagai contoh malam Lailatul Qadr yang hanya ditemukan pada bulan Ramadhan, yang tidak bisa ditemukan pada malam di 10 hari pertama Dzulhijjah.

Baca Juga: Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, Simak Amalannya!

Pada 10 hari pertama Dzulhijjah tersebut, baik ganjil maupun genap, semuanya sama-sama mendapatkan keutamaan dari Allah.

Keutamaan tersebut adalah naiknya status amal yang dilakukan oleh seorang hamba menjadi amalan yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sebagai contoh jika kita melakukan ibadah shalat dengan ikhlas, maka statusnya bukan hanya menjadi ibadah wajib saja, melainkan akan menjadi ibadah wajib yang dicintai Allah.

Sama halnya jika rutin membaca Al-Qur’an pada 10 hari pertama Dzulhijjah ini, amalan yang terhitung di dalamnya pun akan naik menjadi amalan yang sangat dicintai Allah.

Kaidah cinta Allah, kata Ustadz Adi Hidayat, seperti yang telah dituangkan dalam Qur’an Surat Ali Imran ayat 31, yang berbunyi :

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya : “Katakanlah : “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Jika Allah sudah mencintai hamba-Nya, maka hal pertama yang akan dianugerahkan oleh Allah bukanlah yang bersifat duniawi.

Baca Juga: Begini Sunnah Dzikir di Bulan Dzulhijjah dan Cara Melafazkannya

Peningkatan harta maupun kedudukan, kata Ustadz Adi Hidayat, belum tentu merupakan pertanda cinta Allah kepada kita.

Masih menurut Ustadz Adi Hidayat, wujud cinta Allah kepada hamba-Nya, yang petama adalah memberikan ampunan yerhadap seluruh dosa-dosa yang telah dilakukan.

Jadi,10 hari pertama Dzulhijjah ini merupakan hari yang sangat potensial bagi umat muslim untuk banyak-banyak melakukan amal shalih dan memohon pengampunan dari Allah.

Sehingga barangsiapa yang berhasil melaluinya, maka seluruh dosa-dosanya akan digugurkan oleh Allah, dan digantikan oleh cinta dari-Nya.

Jika dosa sudah hilang dan cinta Allah datang, salah satu dampak yang bisa dirasakan oleh Allah adalah cepatnya pengabulan setiap doa.

Hakekatnya, bagi orang-orang yang dicintai Allah, meski lisannya belum berbicara namun sudah ada keinginan/harapan dalam hati, maka Allah akan langsung mengabulkannya.

Oleh karena itu, ketika sudah masuk pada bulan Dzulhijjah, maka sebaiknya kita meningkatkan ibadah sunnah.

Ibadah sunnah yang paling dianjurkan oleh para ulama, kata Ustadz Adi Hidayat, adalah melakukan puasa sejak hari pertama hingga kesembilan.

Karena dengan berpuasa, semua ibadah lain seperti shalat, berinfaq dan membaca Al-Qur’an, juga akan ikut meningkat.

Puncak dari ibadah sunnah ini terdapat pada malam kesembilan, dimana saat melakukan puasa pada hari ini (puasa Arafah), maka perlu untuk disertai dengan istighfar, muhasabah, dan introspeksi diri, memohon ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jika puasa Arafah ini dilakukan dengan benar, maka memiliki potensi mengugurkan setidaknya, dosa yang telah dilakukan setahun sebelumnya, dan menjaga dari tidak melakukan dosa setahun ke depan.

Hal ini sesuai dengan tercantum dalam hadits riwayat Muslim berikut :

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Jadi, keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini, lantas tidak dapat diartikan lebih unggul daripada waktu-waktu di hari yang lain.

“Lebih tepat kita katakan, setiap momentum itu memiliki keistimewaannya sendiri-sendiri,” ucap Ustad Adi Hidayat, menutup kajian.***

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: YouTube Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah