Network
TERAS GORONTALO - Kecantikan istri dari Nabi Ibrahim bernama Siti Sarah sudah sangat terkenal pada zaman dulu.
Kecantikan yang dimiliki Siti Sarah bahkan membuatnya sampai dijuluki wanita tercantik di muka bumi.
Tak hanya itu, berkat kecantikan yang dimiliki Siti Sarah ini samnapai memancing raja Firaun yang kejam untuk merebutnya dari Nabi Ibrahim.
Namun niat Firaun rupanya tersebut tidak semudah itu mendapatkan wanita ini.
Bahkan Firaun yang kejam bahkan dibuat ketakutan dengan apa yang dilakukan oleh wanita ini.
Baca Juga: Mengharukan, Kisah Tangisan Al Imam Malik Bin Anas Saat Berbuka Puasa
Dilansir dari channel YouTube Pecinta Sejarah Official, berikut kisah selengkapnya tentang Siti Sarah, istri dari Nabi Ibrahim ini.
Ibnu Asakir Rahimullah meriwayatkan dari Adam bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda; "Yusuf dan Sarah diberi separuh keindahan yaitu ketampanan dan kecantikan.”
Selain itu, dalam hadis riwayat lain dari sanad Rabi'ah Al-Jurasy juga berkata bahwa keindahan itu dibagi menjadi dua, yang satu bagian untuk Yusuf dan Sarah, dan satu lainnya untuk seluruh manusia.
Ketika Nabi Ibrahim pindah dari Babilonia ke Palestina setelah peristiwa pembakaran terhadapnya, maka ketika itu Palestina mengalami panceklik yang sangat panjang.
Hingga akhirnya Nabi Ibrahim beserta istrinya Siti Sarah akhirnya memilih pindah ke Mesir.
Saat di Mesir, mereka berdua mendapati raja sangat zalim yakni Firaun, yang suka mengambil istri dan pembunuh suaminya.
Baca Juga: Menggemparkan! Kisah Wali Allah Naik Haji Tanpa ke Tanah Suci
Pada suatu hari seorang pejabat mendatangi Ibrahim As dan Siti Sarah.
Melihat kecantikannya, sang pejabat langsung memberi tahu kepada Firaun yang berada di istana.
"Telah datang di negeri baginda seorang pria asing yang datang dengan seorang wanita yang sangat menarik dan kecantikannya tidak tertandingi, wanita tersebut layak menjadi pendamping baginda,"kata pejabat itu.
Tidak butuh waktu lama, Firaun pun mengundang Nabi Ibrahim As untuk datang ke istana.
Dalam pertemuannya, Firaun lantas bertanya kepada Nabi Ibrahim, "Siapakah wanita itu? Dan Nabi Ibrahim pun menjawab 'dia adalah saudariku’.
Mendengar jawaban itu, Firaun pun melepas Nabi Ibrahim dan meminta untuk membawa Siti Sarah.
"Dandanilah dia, dan bawalah kepadaku agar aku dapat melihatnya," ucap Firaun.
Nabi Ibrahim pun menemui istrinya itu lalu berkata, "Sesungguhnya penguasa yang zalim Firaun telah bertanya kepadaku tentang dirimu, lalu aku memberi tahu kepadanya jika dirimu adalah saudari permpuanku," kata Nabi Ibrahim dalam kisah ini.
Nabi Ibrahim berkata kepada istrinya Siti Sarah, "Jangan memberi tahu kebohonganku kepadanya, karena sesungguhnya dalam kitab Allah, kamu adalah saudara perempuanku dalam islam."
Siti Sarah pun akhirnya datang ke istana, dengan hati yang berkecamuk.
Perasaannya sangat sedih karena enggan berpisah dengan sang suaminya Nabi Ibrahim, dan tidak ingin disentuh oleh Firaun.
Baca Juga: Kisah Zahid Sahabat Rasulullah yang Meninggal Sebelum Menikah dan Syahid di Medan Perang
Siti Sarah pun mengadu kepada Allah SWT dan memohon agar diselamatkan dari raja yang zalim itu.
Saat melihat Sarah, nafsu Raja Firaun pun muncul. Namun, ketika hendak akan menyentuh Sarah, tangannya menjadi lumpuh dan tidak bisa digerakkan.
Tangan Firaun terpaku di dada dan tidak dapat melakukan apa-apa.
Lalu Firaun meminta kepada Siti Sarah agar memohon kepada Tuhan untuk menyebuhkannya.
"Aku berjanji tidak akan mengganggumu, berdoalah kepada Tuhan kamu agar melepaskan tanganku, sungguh aku tidak akan menyakitimu," kata Firaun dalam kisah ini.
Baca Juga: 3 Ulama Besar Menangis Lamarannya Ditolak Wanita Ini, Siapakah Dia? Ini Kisah Wali Allah Itu!
Mendengar hal itu, Siti Sarah pun kembali berdoa dan Allah SWT mengabulkannya.
Namun, rupanya Firaun mngingkari janjinya dan kembali ingin menyentuh Siti Sarah.
Karena kuasa Allah, tangan Firaun pun kembali kaku bahkan kejadian tersebut terulang sampai 3 kali.
Pada akhirnya Firaun menyerah dan ketakutan dengan Siti Sarah karena bentengnya yang kuat pada diri.
Firaun pun meminta para pengawalnya untuk membawa Siti Sarah pergi dan menganggap jika istri Nabi Ibrahim itu bukanlah manusia melainkan setan.
Akhirnya Siti Sarah kembali kepada Nabi Ibrahim dan menceritakan jika Allah SWT telah melindunginya.
Sebelum meninggalkan istana, Siti Sarah pun mendapatkan hadiah seorang budak yang bernama Siti Hajar.***
