Terjemahan takbir itu kata Ustadz Adi Hidayat, kalua diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah Allah Yang Maha Besar, Allah Yang Maha Kuasa.
"Kalimat Allah Yang Maha Kuasa itu Negara Kesatuan Republik Indonesia mengapresiasi dan menanamkan dalam Undang-Undangnya," ujar UAH.
Silakan baca pembukaan Undang-Undang kata UAH, disitu tertulis, atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur.
“Kalimatnya Allah tidak ada yang lain lagi,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Rindu Rasulullah dan Ingin Bertemu Dengannya Dalam Mimpi, Begini Caranya Kata Ustadz Adi Hidayat
“Sementara keingingan luhur itu diletakkan di akhir setelah Allah Yang Maha Kuasa, karena dari dulu itu memang punya keinginan luhur, pengen merdeka, pengen merdeka, tapi belum dapat,” kata UAH.
Lalu siapa yang mempercepat keinginan luhur tanya kata Ustad Adi Hidayat, itu Allah Yang Maha Kuasa atau (Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur) maka dengan ini rakyat Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
Dari situlah kata Ustadz Adi Hidayat dijadikan sebagai sebagai Sila dari 5 Dasar Sila Ketuhanan. Seperti pada Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Lantas siapa Ketuhanan Yang Maha Es aitu kata UAH, dalam pengertian kita Esa artinya Ahad, Qul Huwallāhu Ahad.
Kemudian kata UAH, ditafsirkan dengan perlindungan dari negara pasal 29 ayat 1 untuk dasar negaranya, bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.