Mereka yang mendapatkan jaminan surga ini antara lain, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, dan beberapa orang lainnya.
Adapun kita, sebagai umat yang jauh dari zaman Rasulullah tinggal, sehebat apapun amalan yang dilakukan, tidak akan tahu seperti apa akhir kehidupan yang dijalani.
Tidak akan tahu, kehidupan kita akan diakhiri dengan cara seperti apa.
Makanya, banyak ulama yang mengatakan, ibrah itu bukan tentang di mana kita meninggal, tapi justru mengenai bagaimana kita meninggal.
Dilansir dari kanal YouTube Belajar Islam, dalam sejarah, ada manusia-manusia yang Allah takdirkan untuk meninggal dalam posisi su-ul khotimah, namun ada juga yang dipanggil Allah secara husnul khotimah.
Memang kematian itu selalu terletak di sisi lain kehidupan manusia, namun mereka senantiasa mendampingi.
Sebagaimana yang diketahui, jika berbicara tentang kematian dan kehidupan, hal tersebut sebenarnya merupakan urusan dari Sang Pencipta, Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Seperti yang tertuang dalam Qur’an Surat Ali Imran ayat 145 :
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَن تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ كِتَٰبًا مُّؤَجَّلًا ۗ وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ ٱلدُّنْيَا نُؤْتِهِۦ مِنْهَا وَمَن يُرِدْ ثَوَابَ ٱلْءَاخِرَةِ نُؤْتِهِۦ مِنْهَا ۚ وَسَنَجْزِى ٱلشَّٰكِرِينَ