Pantas Males-malesan, Padahal Dulu Rajin Ibadah! Ustad Adi Hidayat : 2 Hal Ini Biang Keroknya

- 30 Agustus 2022, 11:27 WIB
Pantas Males-malesan, Padahal Dulu Rajin Ibadah! Ustad Adi Hidayat: 2 Hal Ini Biang Keroknya
Pantas Males-malesan, Padahal Dulu Rajin Ibadah! Ustad Adi Hidayat: 2 Hal Ini Biang Keroknya /Instagram @adihidayatofficial/

TERAS GORONTALO - Ibadah ialah amalan-amalan yang dilakukan oleh muslim yang ditujukan sepenuhnya sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah dan larangan Allah yang telah diatur dalam syariat Islam.

Tujuan beribadah merupakan bentuk meraih ketakwaan, sesuai dengan konsep tujuan penciptaan manusia oleh Allah, yaitu untuk mengabdi kepada-Nya.

Tentunya ibadah di dalam Islam didasarkan kepada Al-Qur'an dan sunnah.

Tiap perkara ibadah yang bersifat global di dalam Al-Qur'an memperoleh penjelasan yang lebih rinci pada sunnah.

Baca Juga: Inilah Gambaran Suasana Alam Kubur dan Cara Menjawab Pertanyaan yang Menentukan Masuk Surga atau Neraka

Bentuk sunnah ini ialah setiap ucapan, perbuatan dan persetujuan dari Nabi Muhammad.

Sementara manfaat dari ibadah bagi manusia adalah memperoleh ridha Allah serta meningkatkan motivasi dan semangat hidup di dunia

Namun pada kenyataannya, ibadah sebagai aturan yang telah ditetapkan Allah, masih saja dilanggar hambanya.

Tentunya, dalam praktik ibadah selalu saja terdapat gangguan, entah itu dari diri sendiri ataupun godaan-godaan dari luar.

Bahkan terdapat kasus umum, dimana ada segelintir orang yang dulunya rajin beribadah, sekarang jadi males-malesan.

Menurut Ustad Adi Hidayat ini disebabkan karena urusan duniawi dan perbuatan maksiat yang pernah dikerjakan.

"Jadi kalau Anda sedang malas-malas beribadah itu cuma sederhana, kalau bukan maksiat, pasti dunia." Ujar Adi hidayat seperti dikutip Teras Gorontalo dari kanal YouTube Ceramah Pendek.

Baca Juga: Lakukan Segera Hal Ini, Mengalir pahala sampai hari kiamat kata Syekh Ali Jaber

Dalam ceramahnya, Adi Hidayat mengatakan jika perbuatan yang condong kepada maksiat dan tak ada keseimbangan antara urusan akhirat dan duniawi, maka dapat menimbulkan efek malasnya dalam beribadah kepada Allah SWT.

"Kalau mata ini sudah tak senang lihat yang baik-baik dan cenderung condong pada yang haram, ini menunjukkan mata ini mungkin mata ini pernah melihat hal-hal maksiat, dan belum pernah bertaubat kepada Allah SWT.

Lihat orang ke masjid tak ada getaran, lihat mesjid tak ada ketertarikan, lihat mushaf tak ingin baca.

Itu mungkin, mata ini sering di pake untuk melihat yang tidak baik." Ucap Adi Hidayat

Menurut Adi Hidayat, jika perkara akhirat itu harusnya lebih diutamakan, dibandingkan dengan perkara dunia.

"Bermaksiat si nggak, cuma dunianya terlampau tinggi, sedangkan di Al-quran, dunia itu lawannya akhirat.

Baca Juga: Inilah Tanda Kematian Sesuai Ajaran Islam, Mulai Hari ke-100, ke-40, ke-7 hingga Sesaat Sebelum Ajal Menjemput

Jadi kalau dunianya dikejar, maka akhiratnya akan berkurang.

Anda siang banyak mengejar segalanya, sampai malam dikerjakan, lembur begadang dan sebagainya.

Maka tubuh kita menuntut untuk istirahat. Apa yang terjadi? tahajjud susah bangun.

Baca Quran mulai sulit.

Jadi sederhana saja kalau tidak berimbang kehidupannya, pasti ada dua hal yang terjadi maksiat dan dunia." Ujar Adi Hidayat

Menurutnya, jika dua hal tersebut dapat menyebabkan iman seorang muslim mudah goyah.

"Semakin banyak amal soleh dikerjakan, semakin kuat kadar keimanannya, kalau semakin mengecil, ini menandakan semakin lemah keimanannya."

Iman itu naik (kuat) dan bisa kurang (turun), iman akan naik imannya jika banyak ketaatan dan mengerjakan amal sholeh." Ucap Adi Hidayat

Dalam unggahan video tersebut Adi Hidayat memberikan tips mengukur tingkat keimanan kita jika sedang baik.

"Pengertian terbaliknya, jika Anda ingin mengukur tingkat keimanan Anda sedang naik terus, bisa diukur dengan semangat Anda dalam mengerjakan amal sholeh." Ujar Adi Hidayat

Menurut Adi Hidayat, jika ibadah yang dilakukan sudah menimbulkan efek psikologi, yakni perasaan senang, maka indikasi tersebut merupakan iman kita ada di level yang tinggi.

"Jadi, kalau Tahajjud mulai bangun, amalan sunnah mulai dikerjakan, baca Al-quran merasa senang, bahkan jika tertinggal tahajud sudah tak enak perasaan, itu tanda iman sedang di level yang tinggi.

"Tapi ketika Anda malas, levelnya turun, yang tadinya amalan sunnah dikerjakan, sekarang fardhu mulai tertinggal. Sudah tak enak bahkan untuk dikerjakan." Ucap Adi Hidayat. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: Youtube Ceramah Pendek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah