Dia menceritakan, waktu itu, pendakwah berwajah tampan bersama sang istri hadir pada kegiatan darut Tauhid di Bandung.
"Waktu itu, istri saya mewakili cabang Medan dan saya mewakili cabang Surabaya. Kumpul di Bandung. Saat saya pertama melihat beliau (istri) oh ang itu orangnya, itu pertemuan pertama," katanya.
Pertemuan kedua ujarnya, Dennis bersama keluarga besar berangkat ke Medan untuk melamar sang istri.
"Saya menghadap ke, ayah dan orang tua beliau (istri) untuk melamar, berangkat dari Surabaya ke Medan," ujarnya.
Kemudian, pada pertemuan ketiga pada saat akan nikah dan sampai saat itu rasa sayang belum muncul.
"Kenapa dipilih terhadap orang yang tidak disayang, apakah itu bencana? tidak. Karena saya memilih beliau, kita berdua memiliki visi dan misi tujuan sama. Waktu itu, tujuannya adalah untuk mendekat kepada Allah," katanya.
Sang pendakwah ini menuturkan, kalau niat pernikahan antara dia dan sang istri memiliki tujuan dekat kepada Allah juga ingin berdakwah.
"Pernikahan ini harus menjadi tambah dekat ke surganya Allah. Sama-sama berdakwah, saya pribadi ingin mencari pasangan nurut dan taat. Ternyata istri saya berniat ingin menjadi pasangan yang penurut dan taat kepada suami,' ujarnya.
Dia berharap nantinya, jangan sampai seseorang menikah ke depan tidak ada tujuan.
"Kita pasti akan kalah oleh waktu, pasangan menua satu sama lain. Satukan visi dan misa dalam menikah itu yang kita tuju sejatinya adalah ridho Allah," katanya. ***