Tips Menjaga Pernikahan Tetap Langgeng Menurut Ustadz Felix Siauw, Jomblo Wajib Baca!

- 12 Oktober 2023, 17:00 WIB
Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan /pixabay/StockSnap/

 

TERAS GORONTALO – Pernikahan adalah suatu upacara sakral untuk menyatukan kedua insan berbeda, laki-laki dan perempuan.

Menjalani sebuah pernikahan sama artinya dengan menjalani kehidupan yang baru bersama pasangan yang telah kita pilih.

Setiap pasangan yang telah melenggang ke jenjang pernikahan, pasti mengharapkan agar mahligai rumah tangga mereka selalu langgeng dan bahagia.

Tentunya untuk bisa mewujudkan hal tersebut, tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena dibutuhkan persiapan pernikahan yang matang di awal.

Akan tetapi, bukan berarti ketika pernikahan sudah berjalan untuk beberapa tahun lamanya, tidak ada cara untuk menjaganya agar tetap langgeng, seperti saat awal rumah tangga dibentuk.

Menurut ajaran dalam Islam, rumah tangga ini memiliki arti sebuah ikatan pernikahan yang sah dan dilandasi oleh nilai-nilai atau syariat Islam.

Jika rumah tangga dijalankan sesuai dengan ajaran agama dan syariat Islam, maka akan membawa kemudahan serta keberkahan, dalam mewujudkan suatu keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah.

Kehidupan rumah tangga juga bisa menjadi sarana dakwah, bagi kedua pasangan.

Ini berarti, setiap pasangan perlu memiliki kesadaran bahwa mereka punya kewajiban untuk saling memberi nasihat, mengajak kepada kebaikan, dan mencegah dari berbagai setiap kemungkaran.

Sebagaimana yang tertuang dalam Qur’an Surat Ali Imran ayat 195 berikut :

اَنِّيْ لَآ اُضِيْعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِّنْكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى بَعْضُكُمْ مِّنْۢ بَعْضٍ

Artinya : Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah (keturunan) dari sebagian yang lain.

Membangun rumah tangga yang harmonis tentunya merupakan impian dari setiap pasangan suami istri, terutama yang baru menikah.

Keluarga yang sakinah dan tenteram merupakan modal paling berharga dan utama dalam membina kehidupan tersebut.

Ustadz Felix Siauw menyebutkan, ada 4 cara yang dapat dilakukan, agar pernikahan senantiasa langgeng, yaitu sebagai berikut :

1. Pernikahan Harus Punya Visi dan Misi 

Mengapa pernikahan membutuhkan visi dan misi?

Visi dan misi dalam pernikahan tentu akan sangat membantu untuk memberi titik fokus dalam kehidupan berumah tangga.

Kenapa kita mau menikah? Apa yang ingin kita raih dalam kehidupan? Seperti apa pasangan yang kita perlukan untuk itu? Mengapa kita memilih dia? Bagaimana dia bisa membantu untuk meraih tujuan hidup kita?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, kata Ustadz Felix Siauw, tentunya sangat diperlukan, untuk mewujudkan pernikahan yang langgeng.

Karena setiap pasangan pasti memiliki kekurangan, namun di sini yang perlu diingat adalah kelebihannya, karena itulah yang diperlukan untuk mencapai visi hidup kita.

2. Mengingat Kebaikan Pasangan

Mengingat kebaikan yang pernah dilakukan oleh pasangan, menurut Ustadz Felix Siauw, penting untuk dilakukan, agar tercipta pernikahan yang langgeng.

Tak hanya kebaikan, namun ingatlah setiap momen bahagia bersama pasangan, baik itu ketika pasangan melahirkan anak, atau ketika melakukan perjuangan bersama, dan lain sebagainya.

Karena sungguh sangat banyak kebaikan pasangan, jika kita mau mengingatnya.

Jika perlu, buatlah daftar kebaikan pasangan, satu per satu diingat-ingat dan jangan sampai ada yang terlewatkan.

Dengan dibuatkannya daftar kebaikan pasangan, niscaya hal tersebut akan selalu hadir dalam ingatan dan menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Tak hanya itu, dengan menyimpan begitu banyak memori tentang kebaikan pasangan, maka tidak akan ada lagi tempat yang tersisa, untuk mengingat keburukan suami atau istri kita.

Sebagaimana yang tertulis dalam Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 237 :

وَلَا تَنسَوُا الْفَضْلَ بَيْنَكُمْ إِنَّ اللهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Artinya : Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan.

Demikian juga dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah :

لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ

“Hendaklah seorang mukmin tidak membenci seorang mukminah, jika dia tidak menyukai perangainya niscaya dia menyukai yang lain.” (HR. Muslim)

3. Komunikasi

Ustadz Felix Siauw menyebutkan agar kita tidak terbiasa untuk menyimpan setiap kekesalan atau rasa tidak nyaman dalam hati.

Namun biasakanlah untuk senantiasa menyampaikan apapun yang kita rasakan dan pikirkan, kemudian selesaikan bersama dengan pasangan.

Karena perkara yang tidak dikomunikasikan akan menimbulkan kecurigaan.

Dan setiap kecurigaan akan menjadi makanan setan, yang tentu akan memanfaatkannya untuk memprovokasi kita dengan pasangan.

Komunikasi dengan memberikan afirmasi bisa membuat hubungan pernikahan semakin harmonis, karena akan tercipta rasa saling percaya dan memberikan dukungan.

Itu sebabnya membangun komunikasi yang jelas dan bermakna dengan pasangan, sangat penting dilakukan karena akan membuat hubungan rumah tangga menjadi semakin baik.

4. Sibukkan Diri

Menurut Ustadz Felix Siauw, menyibukkan diri yang dimaksud adalah dengan memperbanyak aktivitas atau fokus dengan pekerjaan atau dakwah yang selama ini kita lakukan.

Niscaya ketika diri kita sibuk dengan rutinitas sehari-hari, maka tidak akan ada ruang dalam pikiran untuk mempermasalahkan hal-hal kecil di rumah.

Saat kita fokus dengan tujuan besar yang kita miliki untuk keluarga, percayalah bahwa kita pasti tidak akan disibukkan dengan masalah kecil dalam rumah tangga.

Berikut beberapa doa dalam Al-Qur’an, yang dapat kita terapkan sehari-hari, agar tercipta kehidupan rumah tangga yang bahagia dan penuh cinta, serta langgeng hingga akhir hayat.

1. Qur’an Surat Al-Furqan Ayat 74

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوٰجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Artinya : Dan orang-orang yang berkata, Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.

2. Qur’an Surat Ali Imran Ayat 159 

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ   ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ   ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْأَمْرِ   ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ   ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

3. Qur'an Surat Al-Kahfi Ayat 10

إِذْ أَوَى ٱلْفِتْيَةُ إِلَى ٱلْكَهْفِ فَقَالُوا۟ رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

Artinya : (Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).”

4. Qur'an Surat Thaha Ayat 39

وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِّنِّى وَلِتُصْنَعَ عَلَىٰ عَيْنِىٓ

Artinya : Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku.

5. Qur'an Surat Thaha Ayat 2-5

مَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لِتَشْقٰٓى ۙ اِلَّا تَذْكِرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى ۙ تَنْزِيْلًا مِّمَّنْ خَلَقَ الْاَرْضَ وَالسَّمٰوٰتِ الْعُلٰى ۗ اَلرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى

Artinya : Tiada Kami (Allah) turunkan kepadamu Al-Quran ini supaya engkau celaka! Melainkan untuk menjadi peringatan bagi orang yang takut. (Al-Quran) yang diturunkan daripada Tuhan, yang menciptakan bumi dan beberapa langit yang tinggi. Tuhan yang pengasih, di atas singgasana Dia bersemayam. Dia mempunyai apa yang ada di langit, dan di bumi, serta di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah.

Wallahu a’lam bishawab.***

Editor: Viko Karinda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah