Dirinya menyebut, hal tersebut merupakan terminology bisnis berdasarkan hubungan manusia dengan sang penciptanya.
Jadi kata Quraish Shihab, berbisnis dengan Allah SWT itu tidak ada ruginya. “Dalam Al Quran menyebut, maukah kau kutunjukan perdagangan yang tidak ada ruginya. Ya itu tadi, jauhi larangannya dan laksanakan kewajiban, itu sudah mutlak,” katanya.
Dia menjelaskan, menurut Ibnu Sina ada hubungan manusia dengan tuhan bisa terermin dalam tiga hal.
Tiga hal itu diibaratkan. Seperti halnya seorang hambayang hanya rajin takut dan dimarahi oleh Allah. “Jadi dia berhubungan dengan Allah SWT karena takut dengan masuk neraka,” ujarnya.
Selanjutnya, ada orang yang ingin beribadah dan mendapatkan keuntungan. “Pertimbangannya pahala surge dan lain-lain,” ujarnya.
Terakhir, seperti hubungan antara ibu dan anak. Tidak perduli akan surga dan menghararapkan imbalan.
“Untuk ke tingkatan terakhir ini sangat sulit dilaksanakan oleh manusia. Karena hamper sebagian besar kita beribadah ini, hanya mengharapkan imbalan,” katanya.
Dia menuturkan, di antara 3 hal tersebut adalah sesuatu yang disetujui oleh sang pencipta.
“Ada ancaman yang kita temukan dalam Al Quran,sebenarnya tertuju kepada mereka yang tingkat pertama tadi, takut,” katanya.
Tapi, kalau di tingkat tertinggi ada seorag rabiah aladdawiyah, dia pernah berucap.