Jokowi Jelaskan Kenapa Tidak Ambil Kebijakan Lockdown di Tengah Kenaikan Kasus Covid-19

30 Juli 2021, 15:34 WIB
Presiden Jokowi Jelaskan Kenapa Tidak Ambil Kebijakan Lockdown di Tengah Kenaikan Kasus Covid-19 /Muhamad Junaidi Amra/

 

TerasGorontalo – Presiden Jokowi menjelaskan soal kenapa pemerintah pusat tidak mengambil kebijakan Lockdown di tengah kenaikan kasus covid-19, yang terjadi di Indonesia selama kurun waktu sebulan belakangan ini.

Hal itu diulas Presiden Jokowi pada akun instagram resminya @jokowi yang dikelola oleh tim komunikasi digital presiden, pada 30 Juli 2021.

“Mengapa bukan lockdown? PPKM Darurat yang berlaku kemarin ini pun sebenarnya semi-lockdown,”tulis @jokowi pada postingan tersebut.

Presiden Jokowi juga menambahkan, kalau pihaknya mengambil langkah kebijakan untuk melakukan lockdown, maka hampir dipastikan, akan lebih banyak rakyat yang kesulitan dan menjerit.

Baca Juga Presiden Jokowi Ingatkan Kembali Tradisi Leluhur Untuk Hadapi Pandemi

“Dapat Anda bayangkan, masih status semi itu saja, ketika saya masuk ke kampung, ke daerah, semuanya menjerit, meminta untuk dibuka,” tambahnya.

Namun begitu, Jokowi menegaskan kalau tidak diambilnya kebijakan Lockdown, bukan berarti pemerintah pusat tidak serius dalam menangani pandemic covid-19.

“Jadi, kita tetap menangani sisi kesehatannya, di saat yang sama aktivitas perekonomian dibuka perlahan,” tuturnya masih pada postingan tersebut.

Dia mengakui kalau di awal tahun kasus Covid-19 sempat mengalami penurunan, yang dibarengi dengan mulai meningkatkanya perekonomian, tetapi kemunculan varian covid-19 yang baru, membuat Indonesia mengalami kembali kenaikan kasus hingga ke daerah-daerah.

Baca Juga : Wakil Presiden Maruf Amin Ingatkan Soal Pengelolaan Limbah Medis Covid-19

“Sepanjang Januari hingga Mei kemarin, situasi Covid-19 di tanah air sudah mulai melandai. Kegiatan perekonomian juga mulai bergairah. Akan tetapi, muncul varian baru yang menyebabkan kasus positif naik drastis terutama di Pulau Jawa dan Pulau Bali,” ungkapnya.

Sehingga dengan adanya kenaikan kasus covid-19 tersebut, pemerintah pusat harus melakukan pengambilan kebijakan yang benar-benar harus tepat untuk dapat mengendalikan kenaikan angka covid-19 secara nasional.

“ Pemerintah pun mengambil keputusan yang sangat sulit dengan menerapkan kebijakan PPKM Darurat,” paparnya.

Baca Juga : Masyarakat Belum Divaksin, Sebaiknya Hindari Tempat-Tempat Ini

Jokowi menegaskan kalau pihaknya terus memantau angka penyebaran covid-19, khususnya di Pulau Jawa dan Bali.

“Tadi pagi, saya mengecek langsung tingkat keterisian tempat tidur di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran. Isinya sudah menurun jauh, dari semula hampir 90 persen, sekarang 38 persen dari kapasitas. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah lain di Pulau Jawa,” katanya.

Mesi begitu, kenaikan angka covid-19 di luar pulau Jawa tetap menjadi perhatian mereka, jangan sampai hal tersebut justru terjadi, dan akhirnya menjadikan kebijakan PPKM bisa berlangsung lebih lama.

“Yang sekarang kita waspadai adalah peningkatan kasus di luar Pulau Jawa,” paparnya. ***

Editor: Muhamad Junaidi Amra

Tags

Terkini

Terpopuler