Ketua Tanfidziah PBNU Tanggapi Ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi Soal KDRT

3 Februari 2022, 18:23 WIB
PBNU Tanggapi Ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi Soal KDRT /Oki Setiana Dewi/

 

TERAS GORONTALO – Ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi baru-baru ini menyinggung soal kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terus menyita perhatian publik.

Dalam potongan video yang beredar di media sosial, Oki Setiana Dewi terkesan ‘memaklumi’ tindakan KDRT.

Berbagai pihak pun menanggapi hal tersebut termasuk Ketua Tanfidziyah PBNU Alissa Qotrunnada Wahid. 

Baca Juga: Disunnahkan Rasulullah, Sebelum Berwudhu Lakukan Hal Ini Kata Ustadzah Oki Setiana Dewi

Dilansir Teras Gorontalo dari PMJ News, 3 Februari 2022, Alissa Qotrunnada Wahid justru menyayangkan pernyataan Oki Setiana Dewi, pada ceramahnya mengenai KDRT.

Menurut Alissa Wahid, kekerasan suami terhadap istri atau KDRT tidak pantas untuk ditutup-tutupi.

"Saya menyayangkan pemilihan contoh itu, karena sependek yang saya tahu Mbak Oki itu kan sedang membahas tentang bagaimana sebagai perempuan kita itu jangan mudah mengumbar aib keluarga termasuk aib suami, kan begitu message-nya," ungkap Alissa Wahid, Kamis 3 Januari 2022. 

Baca Juga: Rasulullah Bersabda, Ada 7 Orang yang Meninggal Dunia Disebut Mati Syahid Kata Oki Setiana Dewi

"Tetapi karena pemilihan kasusnya salah itu, jadi perspektif dasarnya Mbak Oki jadi muncul bahwa KDRT, pemukulan yang dilakukan oleh laki-laki kepada istri itu aib, padahalnya yang aib itu memukulnya, bukan menceritakannya," sambungnya.

Alissa Wahid menambahkan, kalau islam justru mengajarkan agar suami memperlakukan istri dengan sebaik-baiknya.

Disamping itu, Alissa Wahid menekankan bahwa kekerasan suami terhadap istri tak pantas untuk ditutupi. 

Baca Juga: Polisi Buru Oknum Tukang Siomay Diduga Cabuli Bocah di Jagakarsa

"Laki-laki memukul perempuan itu aib, nggak boleh, dosa. Dalam Al-Qur'an itu sudah diperintahkan untuk memperlakukan istri, suami itu memperlakukan istri dengan baik, perintahnya begitu 'perlakukanlah istrimu dengan ma'ruf, dengan layak'," jelasnya.

"Jadi kalau kekerasan tidak sepantasnya kemudian itu ditutup-tutupi hanya untuk menjaga harga diri suami," imbuhnya.

Selain itu, Alissa Wahid menjelaskan, berpura-pura tak ada kekerasan dalam rumah tangga tidak lantas membuat suami berubah. Aliss pun menjelaskan juga dari sisi psikologi.

"Yang kedua memang menyampaikan pesan bahwa berpura-pura tidak ada kekerasan itu akan membuat laki-laki jatuh sayang dan berubah. Saya mengkonsul pasangan suami istri, tidak ada laki-laki yang kemudian berubah menjadi berhenti memukul karena istrinya menutupi dan menerima dipukul, itu tidak," tandasnya.***

Editor: Gian Limbanadi

Sumber: PMJNEWS

Tags

Terkini

Terpopuler