Beras Mahal, Kartu Tani di Skip, Petani Cukup Pakai KTP untuk Ambil Pupuk

9 Maret 2024, 22:00 WIB
Beras Mahal, Kartu Tani di Skip, Petani Cukup Pakai KTP untuk Ambil Pupuk /pixabay (free)/

TERAS GORONTALO - Harga beras di pasaran semakin meroket terutama jelang puasa Ramadhan.

Harga beras yang semakin mahal bahkan masih menjadi topik utama perbincangan publik.

Tak sedikit yang mengaitkan kenaikan harga beras yang semakin mahal dengan adanya unsur politik.

Menteri Pertanian dalam podcast Helmi Yahya Bicara menegaskan jika kenaikan harga beras bukanlah karena adanya unsur politik tanah air.

Baca Juga: Puasa Ramadhan Beras Semakin Mahal, Bukan Politik Ternyata Karena…

Akan tetapi beras menjadi mahal akibat dampak dari pada fenomena alam yang dinamakan El Nino.

Namun sayangnya masih banyak yang bahkan tidak mau menerima fakta terjadinya fenomena alam El Nino dan tetap mengaitkan beras mahal dengan unsur politik.

Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Arman Sulaiman mengatakan ada 3 solusi untuk membantu mengatasi persoalan beras mahal.

“Pertama regulasi kami cabut yang menghambat petani” ucapnya.

Baca Juga: Pernyataan, Dedi Mulyadi: Tentang Masyarakat yang Ribut Naiknya Harga Beras, Serasa Mau Kiamat...

Biasanya petani harus menggunakan kartu tani untuk mengambi pupuk.

Namun dengan kondisi saat ini yang dimana harga beras di Indonesia mahal, Meteri Pertanian mengaku jika pencabutan regulasi yang memperhambat petani dalam pengambilan pupuk adalah suatu hal yang sangat tepat.

“Kami usulkan KTP saja cukup” tegasnya.

Jadi untuk para petani yang ingin mengambil pupuk bisa menggunakan KTP.

Baca Juga: Ingin Percantik Gaya Rambut dengan Air Beras? Pakar Dermatologi Ungkap Begini Efek Sampingnya, Hati-hati...

jal ini tentunya menjadi angin segar dan kabar baik bagi petani

“Jadi yang menggunakan KTP boleh, yang menggunakan kartu tani boleh” tambahnya.

Kebijakan kedua yang perlu disempurnakan juga menurut Andi adalah pupuk yang kuntitasnya turun 50 persen.

“Dari 9,55 juta ton menjadi 4,7 juta ton” ujarnya.

Baca Juga: Tanaman Aglonema Bisa Layu Kalau Menyiram Air Beras di Musim Ini

Sebelumnya pupuk subsidi di Indonesia di import sebesar 99,55 juta ton.

Akan tetapi turun menjadi 4,7 ton.

Hal ini juga yang menjadi alasan megapa beras di Indonesai mahal.

“ya pasti import, pasti bermasalah, El Nino yang kemudian diperparah oleh jumlah pupuk yang ada” kata Andi.

Baca Juga: Kuasa Hukum JNE Beri Penjelasan Terkait Penemuan Beras yang Dikubur di Depok

Andi juga menambahkan bahwa menanggapi hal ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah memutuskan untuk mengembalikan volume import pupuk ke Indonesia menjadi 9,55 juta ton.

Untuk mendukung para petani Indonesia dan membantu mengatasi harga beras yang mahal, berbagai kebijakan telah disempurnakan oleh Presiden Jokowi.

Salah satunya adalah pengambilan pupuk bagi para petani yang semula harus manggunakan kartu tani, kini cukup dengan menggunakan KTP saja.

Hal ini tentu manjadi kabar baik untuk para petani Indonesia dengan naiknya harga beras akibat dampak El Nino dan suplai pupuk yang ada.***

 

Editor: Budyanto Hamjah

Tags

Terkini

Terpopuler