Ratusan Warga Australia Angkat Kaki dari Bali, Pemulangan Diatur oleh Pemerintahnya

- 18 Agustus 2021, 15:21 WIB
Ilustrasi Bandara Soekarno-Hatta.
Ilustrasi Bandara Soekarno-Hatta. /Antara/Fauzan/

TerasGorontalo - Dikabarkan, ratusan warga Australia angkat kaki dari Bali atau dipulangkan, pada Rabu, 18 Agustus 2021.

Dipulangkannya, ratusan warga Australia itu, sebab amukan virus Corona kembali menghantam Pulau Dewata.

Dikutip terasgorontalo dari pikiran-rakyat.com dalam artikel "Amuk Covid-19 Melanda Bali, Australia Pulangkan Ratusan Warganya," ada sekitar 200 warga Australia akan terbang ke negara asal mereka.

Pemulangan ratusan warga Australia tersebut, dengan menggunakan kapal penerbangan repatriasi khusus yang diatur oleh Pemerintahnya.

Baca Juga: Inilah 9 Asam Amino Esensial yang Dibutuhkan Tubuh Anda

Hampir 800 orang Australia menyatakan minatnya untuk meninggalkan Indonesia bersama Departemen Luar Negeri Australia (DFAT).

Akan tetapi, hanya mereka yang dianggap kesehatan, keuangan, atau visanya paling rentan yang bisa dijaminkan kursi pada penerbangan hari ini, Rabu, 18 Agustus 2021.

Di antara sedikit warga Australia di Bali yang beruntung, terdapat keluarga Sutherland yang mendapatkan kursi penerbangan tersebut.

Pasangan Gerogia dan Hamish Sutherland, yang bertemu di Pantai Kuta untuk pertama kalinya pada tahun 1996 dan kemudian menikah di sana, telah tinggal di Bali selama 25 tahun.

Tiga anak mereka yang saat ini berusia 14, 12, dan 10 tahun telah tumbuh di Bali dan menjadi siswa di sekolah internasional Bali yang juga menjadi tempat Hamish Sutherland mengajar selama 21 tahun.

Baca Juga: Harga Tes PCR Turun, Said Didu Menduga Sekitar 2 Tahun Lamanya Rakyat 'Diperas'

Sedangkan ibu mereka, Georgia Sutherland memiliki dan menjalankan usaha spa di Pulau Dewata.

“Kami suka kehidupan kami di sini, kami mengasihi orang Bali, mengasihi kerohanian mereka, segala sesuatu tentang pulau ini,” tuturnya, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari ABC News.

Sayangnya, pandemi Covid-19 yang ‘menghancurkan’ ekonomi Bali dan memaksa anak-anak mereka bersekolah di rumah selama berbulan-bulan, membuat keluarga Sutherland memutuskan untuk pergi.

Keluarga tersebut awalnya berusaha untuk kembali ke Australia pada bulan Juli 2021, tetapi penerbangan mereka mendadak dibatalkan.

Selain itu, penerbangan komersial lainnya pun mulai ‘mengering’ seiring dengan Indonesia yang dinyatakan sebagai episentrum Covid-19 dunia.

Baca Juga: Harga Tes PCR Turun, Said Didu Menduga Sekitar 2 Tahun Lamanya Rakyat 'Diperas'

“Kami harus mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman tersayang. Pada saat yang sama, kami sangat bersemangat untuk kesempatan dan untuk anak-anak kami kembali ke sekolah,” kata Georgia Sutherland.

Setelah dua minggu dikarantina di Darwin, keluarga itu akan kembali ke Perth yang akan menjadi tempat anak-anak mereka bersekolah di Australia untuk pertama kalinya.

“Pada saat mereka tumbuh di Bali, mereka sangat seperti orang Australia,” ucap Georgia Sutherland.

Sementara itu, bagi mereka yang memesan penerbangan hari ini, impian mereka untuk pulang bahkan masih bisa kandas pada saat terakhir.

Meski setiap penumpang telah melakukan tes PCR dan Antigen selama beberapa hari, untuk memastikan mereka tidak terinfeksi Covid-19. Mereka bisa saja batal untuk pulang karena hasil tes Covid-19 akhir mereka dilakukan hanya beberapa jam sebelum pesawat terbang.***(Eka Alisa Putri/pikiran-rakyat.com)

Editor: Usman Anapia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah