TERAS GORONTALO - Sekolah tatap muka kembali diberlakukan oleh pemerintah di masa pandmei COVID-19.
Pemerintah memiliki alasan diberlakukannya lagi sekolah tatap muka di sekolah meski kondisi pandemi COVID-19 belum usai.
Meski demikian, ada sejumlah aturan protokol COVID-19 yang wajib dilakukan saat sekolah tatap muka terbatas di sekolah.
Namun bagaimana meminimalisir risiko terpapar COVID-19 saat sekolah tatap muka di sekolah?
Dilansir terasgorontalo.com dari instagram @dr.muslimkasim, pada Rabu, 1 September 2021, berikut cara dan penjelasannya.
Selama angka positivity rate masih tinggi dan cakupan vaksinasi yang masih kurang, maka bisa dipastikan risiko terjadinya ledakan kasus COVID-19 cukup tinggi.
Itu apabila sekolah tatap muka mulai diselenggarakan di daerah tersebut.
Strategi pencegahan berlapis sangat diperlukan utk meminimalkan risiko penularan COVID-19 di kampus/sekolah.
- Jangan pernah melepas masker selama di sekolah
- Patuhi protokol kesehatan dengan ketat
Jaga jarak aman minimal 1,5 meter, cuci tangan pakai sabun dan hindari berkerumun.
- Istirahat di rumah jika sedang dalam kondisi sakit.
Jangan berangkat ke sekolah bila ada deman, batuk, pilek, anosmia, nyeri tenggorokan dan sedang diare.
- Guru dan murid di sekolah harus sudah divaksinasi COVID-19
Sebab risiko penularan COVID-19 tinggi pada orang-orang yang belum divaksin.
- Buka pintu dan jendela sekolah lebar-lebar.
Risiko penularan sangat tinggi terjadi di ruangan tertutup.
- Pakai air purifier dengan HEPA filter di dalam ruangan.
Hasil penelitian, menunjukan pemakaian air purifier dengan HEPA filter ini bisa menurunkan 2 sampai 3 kali risiko paparan COVID-19 di dalam ruangan.
- Hindari makan dan minum bersama.
Makan dan minum sambil ngobrol dengan teman-teman adalah momen yang sangat syahdu. Tapi ingat saat makan bareng ini semua orang lepas masker, potensi penularan sangat tinggi. ***
Editor: Fahri Rezandi Ibrahim