Pada tahun 1986, Jendral Polisi Hoegeng diangkat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia menggantikan Jendral Soetjipto Yudihardjo.
Jendral Hoegeng ketika menjabat sebagai kepala Reskrim di Sumatra Utara pernah menolak barang suap dari cukong judi.
Jendral Hoegeng Imam Santoso juga pernah menolak mobil dinas pemberian dari Sekretariat Negara. Alasanya, dia sudah memiliki mobil jip dinas dari kepolisian.
Itulah yang menjadi alasan Alm. Gus Dur menyebut Jendral Hoegeng sebagai Polisi Jujur bersama dengan Polisi Tidur dan Patung Polisi dalam pidatonya.
"Baik Menjadi Orang Penting, Tapi Lebih Penting Menjadi Orang Baik"
Jendral Polisi (Purn). Drs. Hoegeng Imam Santoso Kepala Kepolisian Republik Indonesia Ke-5***