Ini 7 Pertimbangan Pindah Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur, Krisis Air Pulau Jawa jadi Salah S

- 8 Februari 2022, 06:24 WIB
Tangkapan layar Instagram kemensetneg.ri
Tangkapan layar Instagram kemensetneg.ri /Tangkapan layar Instagram kemensetneg.ri

3- Krisis ketersediaan air di pulau Jawa terutama Jakarta dan Jawa Timur, kondisi paling buruk berada di daerah Jabodetabek.

4- Konservasi lahan terbesar terjadi di Pulau Jawa. .Baca Juga: Pernah Terlibat Sengketa, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia dan Filipina

Dalam beberapa dasawarsa terakhir, Pulau Jawa mengalami konversi lahan terbesar diantara gugus pulau lainnya di Indonesia. Tren tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga beberapa tahun ke depannya.

5- Pertumbuhan urbanisasi sangat tinggi, sehingga berdampak pada kemcetan yang tinggi dan kualitas udara yang tidak sehat. 

Pada tahun 2013, Jakarta menempati peringkat ke-10 kota terpadat di dunia (UN, 2013) dan pada tahun 2017 menjadi peringkat ke-9 kota terpadat di dunia (WEF, 2017).

Baca Juga: Cek Segera, Ini Tanda-tanda Kematian yang Dirasakan 100 Hari Sebelum Ajal Tiba!

6- Penururnan daya dukung lingkungan Jakarta.

Muka air tanah turun sebanyak 7,5 sampai 10 cm/tahun, kualitas air sebanyak 57 persen waduk tercemar berat dan 61 persen air sungai tercemar brat, serta kenaikan muka air laut sebanyak 25 hingga 50 cm yang diperkirakan terjadi pada tahun 2050.

7- Ancaman bahaya banjir, gempa bumi, dan tanah turun di Jakarta.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem Hujan Lebat Untuk 26 Daerah Indonesia, Besok 9 Februari 2022

Halaman:

Editor: Viko Karinda

Sumber: Kemensesneg


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah