TERAS GORONTALO - Keberanian seorang Kamaruddin Simanjuntak menjadi pengacara keluarga Brigadir J patut diacungi jempol.
Bagaimana tidak, Kamaruddin tak gentar sedikitpun meski kasus pembunuhan tersebut didalangi mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.
Bahkan menurut pengakuan Kamaruddin, ia tujuh kali lolos dari percobaan pembunuhan.
Sambil bercanda, ia mengaku memiliki tujuh nyawa sehingga lolos dari percobaan pembunuhan.
Hal ini sebagaimana dilansir TerasGorontalo dari PikiranRakyat dalam artikel berujudul "Berani Jadi Pengacara Keluarga Yosua, Kamaruddin Simanjuntak Mengaku 7 Kali Lolos dari Percobaan Pembunuhan"
Baca Juga: Tetap Jadi Polisi, Ayah Mendiang Brigadir J Ungkap Kekecewaan Karena Bharada E Tidak Dipecat
“Jadi begini, pertama kali ini saya tahu ini pembunuhan terencana saya belum menjadi pengacara keluarga Yosua. Saya baru mendengar berita ini saya langsung tulis di Facebook saya ‘Polisi tembak polisi di rumah pejabat utama polisi mudah-mudahan bukan urusan wanitanya polisi’,” ujar dia.
Kemudian, bibi Yosua yang bernama Sangga Sianturi mengatakan bahwa korban masih termasuk keponakan Kamaruddin. Mengingat, marga Kamaruddin sama dengan ibunda Yosua.
Setelah itu, ia menitipkan pesan untuk keluarga Yosua kepada Sangga. Kamaruddin meminta agar jasad Yosua diekshumasi.
“Bilang supaya diekshumasi atau digali kuburnya, lakukan visum et repertum ulang, dan autopsi ulang, ini pembunuhan terencana. Saya belum jadi advokat, sudah saya katakan ini pembunuhan terencana,” ucapnya dikutip dari kanal YouTube EKO PATRIO TV pada Sabtu, 25 Februari 2023.
Karena peduli, Kamaruddin akhirnya menelepon ibunda Yosua, Rosti Simanjuntak. Kepada Kamaruddin, Rosti mengatakan bahwa semua orang mencibir keluarganya lantaran mendiang Yosua dituduh melakukan pelecehan seksual dan mau membunuh atasannya.
Rosti percaya bahwa kasus ini akan terungkap jika ditangani Kamaruddin. Tapi ayah Yosua, Samuel Hutabarat, berbeda pendapat lantaran yakin tak akan mampu melawan Ferdy Sambo yang saat itu merupakan jenderal bintang dua.
Baca Juga: Tangis Ibunda Brigadir J Pecah Saat Hakim Vonis Bharada E 1,5 Tahun Penjara, Eliezer Dipakai Tuhan
“Maka saya bilang tiada yang mustahil kalau kita bersama elohim. Lalu dia bilang, kami orang miskin, tinggal di desa, enggak punya uang untuk membayar pengacara. Maka saya bilang, 'ndak usah bayar pengacara, saya tidak perlu dibayar',” tutur Kamaruddin.
Menurutnya, yang terpenting adalah jangan sampai orang miskin yang tidak punya uang tak memperoleh keadilan. Dia pun menjadi pengacara keluarga Yosua secara cuma-cuma.
Selain itu, ada masalah lain yakni keluarga Yosua tak memiliki uang ongkos ke Jakarta untuk membuat laporan. Beruntung, Kamaruddin rela membiayai akomodasi keluarga Yosua dari Jambi ke Jakarta.
“Biaya pesawatmu Garuda saya tanggung, biaya hotelmu bintang lima saya tanggung, biaya makannya di restoran yang paling enak saya tanggung kalau memang itu harus kita lakukan,” kata dia.***(Shora Syafhira Ghassani/Pikiran-Rakyat)