Network
TERAS GORONTALO - Kasus pengeroyokan anggota TNI AD bernama Pratu Sahdi hinggs meninggal dunia di Penjaringan, Jakarta Utara, kini memasuki babak baru.
Polisi telah menetapkan enam orang tersangka dalam kasus pengeroyokan Pratu Sahdi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan, motif pengeroyokan berawal dari kesalahpahaman.
"Kalau motifnya diduga ada kesalahpahaman, karena antara anggota prajurit TNI yang menjadi korban dengan para pelaku ini tidak pernah ada permasalahan sebelumnya," kata Tubagus dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 18 Januari 2022, dikutip Teras Gorontalo dari PMJNews.
Baca Juga: Luna Maya Melakukan Pembekuan Sel Telur, Lalu Sperma Siapa?
Saat itu, korban pengeroyokan Pratu Sahdi, berada di lokasi kejadian saat peristiwa terjadi.
"Bukannya dia (pelaku) mencari anggota TNI tapi kebetulan anggota TNI itu berada disana sehingga motivasinya perselisihan di lokasi kejadian. Karena antara anggota TNI dengan para pelaku dipastikan tidak punya hubungan apapun sebelum kejadian," jelas Tubagus.
Diberitakan sebelumnya, pengeroyokan anggota TNI AD bernama Pratu Sahdi di Penjaringan, Jakarta Utara, terjadi pada Minggu, 16 Januari 2022, dini hari.
Baca Juga: Ini Alasan Pemerintah Hapus Pegawai Berstatus Tenaga Honorer Mulai Tahun 2023
