Network
TERAS GORONTALO - WNI asal Provinsi Sulawesi Utara bernama Rendy Ondang ditemukan tewas di kota Kamboja.
Informasi dari Marchelino Mewengkang, kuasa hukum keluarga korban, saat ditemukan, ada tali ID Card melilit di leher jenazah.
Dikatakan Marchelino, sebab kematian korban belum disimpulkan.
Baca Juga: Garp Salah Perhitungan, Kurohige Pasang Jebakan di Beehive, Coby Umpannya
"Masih dalam penyelidikan," kata Marchelino, saat ditemui Teras Gorontalo.
Marchelino mengatakan, pihak KBRI masih mengupayakan kepulangan jenazah Rendy Ondang.
Dia menuturkan, awalnya Rendy Ondang dan istrinya berangkat ke Kamboja pada awal Maret.
Baca Juga: Eiichiro Oda Ungkap 2 Pengkhianat di Egghead: Bahwa York Bukan Satu-satunya, Kru Mugiwara Terlibat
Keduanya ditawarkan bekerja sebagai Costumer Service dengan gaji 17 juta per orang.
Setiba di sana, Rendy Ondang dan istri menemukan pekerjaan tidak sesuai janji.
Mereka disuruh kerja schemer. Itu membuat keduanya tertekan dan blank.
Keduanya mengajukan pulang ke Indonesia. Tapi tak semudah itu.
Keduanya musti bayar denda. Keduanya tak punya uang.
Kemudian Rendy Ondang memilih kabur dari perusahaan.
Ia menuju ke KBRI dengan maksud agar mereka bisa dievakuasi ke Indonesia.
Agar sang istri yang masih berada di perusahaan bisa dijemput untuk pulang ke Indonesia.
Rendy Ondang kemudian hilang selama beberapa hari. Sang istri pun melapor ke Perusahaan. Lalu ditemukanlah jenazah Rendy Ondang.
Dikatakan Marchelino, ia berhubungan dengan Tika, istri Rendy, lewat telepon.
Tika sangat berduka. "Namun kondisinya baik baik saja," kata dia.
Diketahui ada ratusan warga Indonesia di Kamboja.
Mereka bekerja di perusahaan schemer. Tugas mereka diduga menipu warga Indonesia.***
