Network
TERAS GORONTALO - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau akrab di panggil SBY merupakan salah satu orang yang pernah pemimpin Indonesia.
Dicintai banyak masyarakat Indonesia, sehingga membuat dirinya menjadi presiden dalam kurun waktu 2 periode.
Baca Juga: 4 Tempat Makan Di Solo yang Bisa Bikin Goyang Lidah, Salah Satunya Menjadi Makanan Favorit Jokowi
Namun, meski dicintai banyak orang tentu ada beberapa diantaranya yang juga tidak menyukai nya.
Sebuah akun Tiktok @cindysebastianii membuat VT yang menceritakan jika presiden SBY pernah di santet oleh dukun asal dari India.
Dalam akun VT nya, diceritakan jika presiden SBY hampir menerima santet tinggi dari dukun fenomenal, bernama Sai Baba namun berhasil di gagalkan oleh pendeta Indonesia Daud Tony.
Sebelum menjadi pendeta, Daud Tony merupakan seorang dukun sakti saat itu.
DiVT itu juga diterangkan,pada 2011 Daud Tony menerima undangan lewat telpon oleh seorang jenderal ke Cikeas.
Singkat cerita, saat berada di lokasi dirinya merasakan hal mistis sangat kuat dan mencari siapa dalangnya hingga ditemukan sosok nama orang sakti populer Sai Baba.
Melansir dari akun Tiktok @Samsul, Daud Tony dalam sebuah penampilannya menceritakan jika ketika sampai di Cikeas dirinya diberi amanat oleh istri Presiden SBY yakni Ibu Ani.
Daud Tony mengaku tidak pernah mendapat lawan yang sekuat ini, namun demi keamanan negara dirinya siap.
Melansir dari Tiktok Awaan Story, sosok Daud Tony yang bernama asli Tukiman merupakan seorang keturunan Jawa dan Tionghoa.
Dirinya diketahui sudah menguasai berbagai ilmu dari kakek neneknya sejak masih usia 9 tahun.
Sementara itu, lawannya yakni Sai Baba dikenal merupakan tokoh India yang dipercaya oleh 10 juta pendukung di dunia dan mendapar julukan manusia setengah dewa.
Tidak hanya itu, kisah mistis yang dialami oleh SBY pernah tercantum dalam sebuah buku Selalu Ada Pilihan.
Diceritakan jika terdapat asap hitam yang berputar putar di atas rumah nya.
Namun, meskipun viral hal ini belum dikonfirmasi kebenarannya oleh Presiden SBY.
Hal itu pun memicu reaksi pro kontra ditengah masyarakat, terkait kejadian tersebut.
Masyarakat percaya hal itu nyata mengingat tidak ada pihak dari presiden SBY yang mengklarifikasi hal itu salah atau pencemaran nama baik
Namun, tidak sedikit pula yang menganggap hal itu tidak benar atau hanya hoax.***
