Perdana Menteri Kamboja Hun Sen bukan satu-satunya warga negara yang berulang tahun dua kali.
Masih banyak jumlah warga negara Kamboja yang memiliki usia di atas 50 tahun, justru memilki dua hari spesial.
Hal itu karena banyak dari mereka telah kehilangan akta kelahiran selama pemerintahan Khmer Merah yang brutal antara tahun 1975 hingga 1979.
Pada zaman itu, ribuan orang saling memberikan ulang tahun palsu untuk menghindari wajib militer selama perang.***