Pierre Tendean adalah sosok ajudan termudah Jenderal Abdul Haris Nasution karena saat itu berusia 26 tahun.
Pierre Tendean menggantikan posisi kapten Manullang yang gugur saat bertugas di Kongo.
Mengemban tugas sebagai ajudan mengharuskan Pierre Tendean Ikut kemana saja Nasution bertugas.
Menurut Biografi resmi Pierre Tendean dalam Sang Patriot Kisah Seorang Pahlawan Revolusi, kegiatan Nasution yang paling sering di kawal Pierre Tendean adalah agenda main tenis.
keluarga Nasution biasanya main tenis dua kali seminggu di lapangan tenis Menteng dan Senayan.
Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu, Beginilah Kondisi Bangsa Indonesia Usai Peristiwa G30S PKI
Selain itu, Nasution sering menjadi tamu undangan sebagai pembicara dalam Konferensi atau seminar nasional.
Biasanya Pierre Tendean lah yang sering diminta Nasution untuk mendampingi dalam kunjungan di luar kota.
Dini hari 1 Oktober tahun 1965, Pierre Tendean sedang tidur di ruang belakang rumah Jenderal Nasution ketika suara tembakan dan keributan membuat Pierre Tendean terbangun dan bergegas kedepan rumah.