Jalan Kaki Atau Lari, Mana Yang Lebih Efektif Menurunkan Berat Badan, Begini Penjelasannya

- 10 November 2023, 07:15 WIB
Foto ilustrasi lari pagi
Foto ilustrasi lari pagi /Zurich/

Pertama ada proses oksidasi, dalam tahap ini tubuh mendapatkan energi dari Oksigen yang kita hirup yang nantinya masuk kedalam sel atau biasa dikenal aerob (membutuhkan oksigen).

Seperti yang kita pelajari, dalam sel manusia terdapat banyak organel sel, dan yang berperan penting dalam proses aerob ialah Mitokondria.

Organel sel ini menggunakan oksigen untuk mengoksidasi bahan bakar berupa lemak dan glukosa menjadi energi agar manusia bisa beraktivitas.

Dari hasil oksidasi yang dilakukan Mitokondria mengubah lemak dan gula didalam tubuh menjadi energi yang istilah ilmiahnya ATP.

ATP atau energi yang dihasilkan setiap kali proses oksidasi dari Mitokondria tadi berjumlah 38 unit untuk proses pemecahan glukosa.

Yang berikut ada proses yang namanya anaerob (kurang membutuhkan oksigen), dalam proses ini O2 yang masuk kedalam sel untuk proses oksidasi tidak cukup.

Pada saat kita berjalan, bahan bakar energi lebih banyak menggunakan lemak untuk dijadikan ATP sebesar 80% dibanding glukosa (gula) hanya sekitar 15%.

Dalam proses penguraian ini namanya glikolisis, atau menggunakan glukosa (gula) sebagai bahan bakar yang dipecah menjadi ATP.

Berbeda dengan proses aerob yang sebelumnya, anaerob atau sedikit oksigen yang masuk kedalam tubuh makanya dalam glikolisis ini hanya menghasilkan 2 ATP saja.

Sedikit oksigen yang masuk kedalam sel biasanya karena kita sedang berlari dan jantung berdetak cepat, makanya kurang optimal O2 masuk kedalam tubuh.

Untuk tidak bingung, perbandingan antara keduanya akan disimpulkan mana yang lebih efektif menurunkan berat badan.

Saat kita berjalan kaki, oksigen masuk kedalam tubuh dalam keadaan stabil dan menjadi bahan bakar untuk mengurai lemak menjadi energi.

Halaman:

Editor: Budyanto Hamjah

Sumber: YouTube SB 30 Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah