TERAS GORONTALO- Putri Candrawathi menjadi tersangka ke 5 setelah setelah sebelumnya menetapkan 4 orang tersangka termasuk suaminya Ferdy Sambo.
Sebelumnya pemeriksaan terhadap Putri Candrawathi beberapa kali ditunda dikarenakan masalah psikologis yang di duga akibat imbas dari persoalan yang dihadapinya terkait kasus tersebut.
Istri Irjen Ferdy Sambo tersebut diperiksa pada Jumat, 26 Agustus 2022, yang merupakan pemeriksaan perdana di Bareskrim Polri sebagai tersangka di kasus Tewasnya Brigadir J.
Dikutip dari Berita Subang, pengacara keluarga Brigadir J, Martin Simanjuntak mengatakan jika Putri Candrawathi berkeras menggaungkan narasi kekerasan seksual sebagai latar belakang pembunuhan berencana tersebut, hal itu justru memberatkannya.
Baca Juga: Inilah Profil Om Kuat Yang Diduga Selingkuh Dengan Putri Candrawathi, Kini Jadi Tersangka
Martin mengingatkan kemampuan Jaksa Penuntut Umum dan Hakim dalam melakukan pemeriksaan sudah tidak perlu diragukan lagi, karena sorotan publik yang terus mengawal kasus pembunuhan sadis ini.
"Yang paling baik dan paling benar adalah berkata jujur. Karena untuk berbohong itu sulit. Untuk berbohong itu, untuk melakukan argumen kita, kita harus menutupinya lagi untuk kebohongan. Secara spontanitas komunikasi kita akan ada jeda waktu," kata Martin, seperti dikutip BeritaSubang.com dari kanal YouTube Kompas TV, Senin, 29 Agustus 2022.
"Kemampuan dari Jaksa Penuntut Umum dan Hakim untuk melakukan pemeriksaan itu jangan ditanyakan, mereka hebat-hebat, mereka punya skill disitu. Oleh karena itu berdasarkan kepercayaan publik ini juga penting."
"Karena publik akan terus mengawal baik motif maupun strategi yang mereka gunakan. Kalau masih melakukan narasi kekerasan seksual, bukan meringankan ini malah akan memberatkan mereka," jelas Martin.
Mengenai dugaan motif sebenarnya juga turut dikomentari Refly Harun.
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengungkapkan, isteri Ferdy Sambo, Putri Candrawati yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka, diketahui telah memberikan tiga keterangan yang berbeda terkait motif di balik pembunuhan Brigadir J.
Seperti dikutip dari YouTube Refly Harun pada 24 Agustus 2022, Refly menyebut, dalam keterangan pertama, istri Ferdy Sambo itu mengaku dilecehkan oleh Brigadir J.
Pada wawancara yang kedua, Putri Candrawati kembali mengubah keterangannya.
Putri Candrawati mengaku Brigadir J tiba-tiba masuk ke kamar dan melucuti pakaiannya ketika berada di Magelang, Jawa Tengah.
Sementara dalam keterangan yang ketiga, Putri Candrawati mengungkapkan adanya kontak fisik antara dirinya dengan Brigadir J di kamar.
Pengakuan Putri Candrawati yang berubah-ubah tersebut semakin menjadi sorotan dari berbagai kalangan. Bahkan pengakuan Putri Candrawati yang berubah-ubah dinilai memiliki kejanggalan.
Mendengar pengakuan istri Ferdy Sambo itu, Ahli hukum tata negara Refly Harun menduga ada upaya untuk membuat skenario agar hukuman pasutri itu diringankan.
"Kalau kita melihat keterangan Putri tersebut, maka ada dua hal yang terbayang dalam benak saya," kata Refly Harun.
"Satu, dia ingin membuat skenario yang barangkali bisa meringankan hukuman dia dan suaminya, terutama suaminya karena dia bilang masih cinta. Sekaligus barangkali menebus rasa bersalah, we don't know exactly (Kita tidak tahu tepatnya)," sambung Refly.
Kedua kata Refly dia malu mengaku kalau memang ada motif dewasa.
"Dan yang kedua adalah dia malu mengaku kalau misalnya ada motif dewasa. Makanya ketika kepada petugas LPSK yang menemuinya, dia mengatakan 'Malu mba, malu mba.'," tuturnya.
Sejauh ini pihak Kepolisian juga belum menjelaskan secara resmi tentang motif sebenarnya.
Hal itu juga sempat di ungkapkan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, sebagaimana Dikutip Teras Gorontalo dari PMJ News.
"Soal motif ini dipicu adanya laporan dari Ibu PC, terkait dengan masalah-masalah kesusilaan. Isunya, apakah ini pelecehan atau perselingkuhan, itu akan lebih didalami lagi setelah pemeriksaan terhadap Ibu PC," ungkap Sigit di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2022.
Menurut Sigit, kepastian dari dua kemungkinan tersebut akan didapatkan dalam pemeriksaan terakhir. "Jadi tidak ada isu di luar itu dan ini tentunya akan kami pastikan besok setelah pemeriksaan terakhir," ujar Sigit.
Dalam rapat tersebut dia memaparkan bahwa peristiwa yang menjadi pemicu itu terjadi di Magelang. Menurutnya, emosi Ferdy Sambo diduga tersulut saat mendapat laporan dari istrinya, Putri Candrawathi mengenai peristiwa itu.
Baca Juga: Tim Kuasa Hukum Brigadir J 'Gigit Jari' Lantaran Tak Diizinkan Masuk Saat Rekonstruksi
"Saudara Ferdy Sambo terpicu amarah dan emosinya pada saat saudari PC melaporkan terkait dengan adanya peristiwa yang terkait dengan masalah kesusilaan yang terjadi di Magelang," ujar Sigit.
Meski begitu untuk mengetahui kejelasannya kita harus menunggu lagi hasil rekonstruksi yang akan dilakukan pihak Kepolisian.
Dikutip dari Antara rekonstruksi akan dilakukan di dua tempat yakni TKP Saguling III merupakan kediaman pribadi tersangka Irjen Pol. Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dan Kemudian rumah di Duren Tiga No 46 merupakan rumah dinas yang ditempati oleh Ferdy Sambo saat menjabat sebagai Kepala Divisi Propam Polri.
Lokasi tersebut merupakan tempat penembakan terhadap Brigadir J. Termasuk skenario tembak-menembak ke dinding yang dibuat oleh Ferdy Sambo.
"Informasi terakhir dari penyidik, rekonstruksi di dua tempat, Duren Tiga dan Saguling," Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi di Jakarta
"Ya dari Saguling ke TKP penembakan," kata Dedi
Dedi menyebutkan, pihak-pihak yang akan hadir dalam rekonstruksi adalah penyidik Polri, kelima tersangka didampingi pengacaranya, jaksa penuntut umum (JPU) kemudian pihak dari eksternal Polri, yakni Kompolnas dan Komnas HAM.
Kelima tersangka tersebut, yakni Irjen Pol. Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi.
Sejauh ini banyak yang mencari tahu Putri Candrawati asal mana dan Putri Candrawati berasal dari daerah mana?
Dikutip dari Berita Subang, ternyata diketahui ia merupakan wanita keturunan Bali, yang di masa kecilnya sering berpindah-pindah kota mengikuti ayahnya yang bertugas.
Siapa sangka, ternyata ayah Putri Candrawathi ternyata adalah seorang pensiunan jenderal. Mertua Ferdy Sambo tersebut merupakan mantan perwira TNI yang bertugas terakhir di ibu kota, DKI Jakarta.
Dihimpun dari berbagai sumber, pangkat terakhir ayah Putri Candrawathi adalah Brigadir Jenderal (TNI Bintang 1).
Namun, belum diketahui secara pasti informasi detail mengenai nama ataupun biodata lain terkait ayahanda Putri Candrawathi. Pertanyaan terkait Putri Candrawati anak siapa belum bisa terjawab.
Terkuak fakta sebelum menikah, Putri Candrawathi berprofesi sebagai dokter gigi.
Publik pun makin penasaran Putri Candrawati lulusan FKG mana? Diketahui, setelah lulus SMA, Putri Candrawathi melanjutkan kuliah pada program studi kedokteran gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jakarta.
Putri Candrawati diketahui sudah mengenal Ferdy Sambo sejak duduk di bangku SMP Negeri 6 Makassar.
Jalan kisah cinta mereka cukup romantis sepertinya karena ternyata mereka adalah teman satu angkatan SMP Negeri 6 Makassar tahun 1988.
Hal ini tentunya, sebelum berbagai kasus terkuak, misalnya dugaan Ferdy Sambo memiliki selingkuhan dan memiliki hubungan khusus dengan wanita lain.
Pernikahannya dengan Ferdy Sambo memberinya empat orang anak yang berusia 21 tahun, 17 tahun, 15 tahun dan 1,5 tahun.
Sosok jenderal yang seharusnya menjadi polisinya polisi ini sudah ditahan dan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di pengadilan terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Ada juga netizen yang penasaran mencari tanggal lahir Putri Candrawati. Informasi yang berhasil terungkap hanya istri Ferdy Sambo tersebut hampir berusia setengah abad.
Berikut biodata lengkap Putri Candrawati
Nama: Putri Candrawathi (Putri Ferdy Sambo)
Umur: Sekitar 49 Tahun
Suami: Irjen Ferdy Sambo
Instagram: Belum Diketahui
Demikian biodata dan perjalanan kasus Putri Candrawathi.***