Akhirnya Terungkap, Putri Candrawathi Menangis di Kamar Mandi, Om Kuat Emosi Temukan Brigadir J Lakukan Hal In

5 September 2022, 13:04 WIB
Akhirnya Terungkap, Putri Candrawathi Menangis di Kamar Mandi, Om Kuat Emosi Temukan Brigadir J Lakukan Hal Ini /YouTube Polri TV. /

TERAS GORONTALO - Teka-teki tentang tangisan Putri Candrawathi didalam kamar mandi saat di rumah Magelang kian terungkap.

Bahkan saat Putri Candrawathi menangis, ada dua orang ARTnya yang sempat mengangkat sang atasan.

ART Tersebut adalah Kuat Ma'ruf alias Om Kuat dan Susi. 

Keduanya mendapati Putri Candrawathi menangis karena diduga dilecehkan oleh ajudannya yakni Brigadir J.

Baca Juga: Profil dan Biodata Arif Rachman Arifin, eks Kapolres Jember Tersangka Obstruction of Justice Kasus Brigadir J

Yah, dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di rumah Magelang kembali ramai dibahas. 

Dugaan ini muncul dalam salah satu kesimpulan Komnas HAM yang diberikan sebagai rekomendasi kepada Tim Khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dikutip dari Channel YouTube Beda Enggak, Komnas HAM dalam keterangan saksi atas peristiwa di rumah Magelang diperkuat dengan cerita pacar Brigadir J, Vera Simanjuntak. 

Sejumlah saksi seperti bikin Brigadir J terpojok.

Bareskrim Polri mengaku gagal mendapatkan bukti kunci di rumah Magelang. 

Foto Putri Candrawathi jadi sorotan.

Peristiwa yang terjadi di rumah Magelang menjadi perbincangan hangat setelah Putri Candrwathi mengaku mendapatkan tindakan yang tak pantas dari ajudan yang paling diandalkan oleh Irjen Ferdy Sambo.

Pengakuan Putri seperti diperkuat oleh para pembantunya. 

Ada Om Kuat sopir sekaligus ART keluarga Ferdy Sambo, yang sedari awal bercerita Brigadir J berhasil dia pergoki berbuat sesuatu kepada majikannya.

Selain Om Kuat, ada pula Susi. 

ART yang juga diajak Putri ikut ke rumah Magelang memberikan kesaksian yang terkesan memojokkan Brigadir J. 

Baca Juga: Akhirnya, Bharada E Bongkar Motif Ferdy Sambo yang Tega Bunuh Brigadir J, Ternyata Bukan Perselingkuhan?

Susi, seperti diceritakan Om Kuat, sempat memergoki Brigadir J marah-marah dengan cara membanting pintu rumah.

Susi juga menjadi saksi atas tindakan Kuat yang mengejar Brigadir J dengan pisau dapur. 

Kata Kuat, Brigadir J sudah berbuat sesuatu terhadap majikannya. 

Setelah kejadian itu, Putri Candrawathi menangis seorang diri di kamar mandi.

Kuat menjadi emosi lantaran dia memergoki Brigadir J berjalan mengendap-endap dari lantai kamar Putri Candrawathi. 

Sopir yang sudah lama bekerja untuk Ferdy Sambo merasa berhak melindungi majikannya dari ancaman. 

Dia mengejar Brigadir J yang berlari ke depan rumah.

Cerita Om Kuat itu disampaikan dalam sidang etik Ferdy Sambo beberapa waktu lalu. 

Risalah kesaksian Om Kuat dan saksi lainnya berhasil didapatkan sejumlah wartawan.

Putri Candrawathi sebelumnya melaporkan dugaan pelecehan seksual ke Polres Metro Jakarta Selatan pada dengan tempat kejadian perkara di Kompleks Polri Duren Tiga, terlapor Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Namun, pada 12 Agustus 2022, laporan tersebut telah dihentikan atau SP-3 karena penyidik tidak menemukan peristiwa pidananya dan laporan tersebut terindikasi sebagai upaya untuk menghalangi penyidikan 'obstruction of justice'.

Lalu, pada 26 Agustus 2022, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak melaporkan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo terkait fitnah ancaman pembunuhan dan dugaan pelecehan seksual.

Dihubungi terpisah, pengacara Putri Candrawathi, Arman Hanis, mengatakan pihaknya akan membuktikan di pengadilan kliennya tidak berbohong terkait dugaan pelecehan tersebut.

"Nanti di pengadilan semua akan kami buktikan," ucap Arman.

Sebagai informasi, Pasca rekonstruksi yang dilakukan oleh Polri terkait kasus pembunuhan Birgadir J di rumah Ferdy Sambo, beberapa fakta akhirnya terkuak. 

Baca Juga: Soal Percakapan Putri Candrawathi dan Kuat Maruf di Kamar, Refly Harun: Jangan-Jangan Diketahui Brigadir J?

Bahkan salah satu fakta yang menarik adalah dimana ada sosok yang hendak melarikan diri dari rumah Ferdy Sambo, pasca Brigadir J ditembak.

Sosok tersebut diungkapkan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dilansir dari program Dua Sisi TV One, Kapolri jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan jika ada satu sosok yang mencoba kabur dari TKP penembakan Brigadir J. 

Orang yang mencoba kabur tersebut adalah Kuat Ma'ruf alias Om Kuat. 

Menurut Kapolri, peranan Kuwat Maruf alias Om Kuat dalam pembunuhan ini sebagai orang yang mengancam Brigadir J. 

Om Kuat ternyata mengancam korban yakni Brigadir J sehari sebelum terjadinya penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo Jalan Duren Tiga Jakarta Selatan.

Bahkan, ancaman pembunuhan yang dilakukan Om Kuat pada Brigadir J itu menggunakan dua bilah pisau.

Dalam rekonstruksi terungkap, Om Kuat menyerahkan dua bilah pisau dan handy talky (HT) kepada saksi yang bernama Prayogi.

Prayogi adalah ajudan Ferdy Sambo yang lain.

Om Kuat melarang Yosua naik ke atas menemui Putri Candrawathi, karena membuat Putri sakit.

Jika naik ke atas dia akan dibunuh.

Usai mengancam Brigadir J, Om Kuat juga diketahui mencoba melarikan diri usai penembakan Brigadir J. 

Ancaman Om Kuat kepada Brigadir J juga dibenarkan Kabareskrim Komjen Agus Andrianto.

"Kan sudah banyak beredar info keterangan pacar almarhum J yang menyatakan diancam skuad-skuad lama," kata dia. 

"Si Om Kuat orang lama bawa pisau (mengancam kalau almarhum J naik ke atas)," kata Agus. 

Agus menerangkan hal ini dikuatkan dengan keterangan saksi-saksi yang sudah diperiksa oleh Polri.

Agus menyebut pisau tersebut hanya digunakan Om Kuat untuk mengancam Brigadir J.

Tapi tidak sampai dilakukan kontak fisik dengan pisau tersebut.

Entah ini ada hubungan atau tidak, Brigadir J pernah menyampaikan curhatan lewat panggilan telepon kepada kekasihnya.

Brigadir J menyebut istilah 'skuat atau squad lama' yang mengancamnya.

Om Kuat termasuk skuad lama karena telah 14 tahun bekerja pada Ferdy Sambo dan telah menjadi orang kepercayaan.

Sementara itu, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengungkap adanya ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J.

Sementara itu, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, mengungkap adanya ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J.

Kamaruddin bercerita, pada akhir Juni 2022 atau sekira satu minggu sebelum insiden penembakan, Brigadir J curhat kepada sang kekasih, Vera Simanjuntak, bahwa ia akan pergi meninggalkan orang tersayangnya tersebut.

Brigadir J berpamitan kepada Vera bahkan memohon maaf atas segala kesalahannya sembari menangis.

Bahkan berpesan kepada Vera agar mencari laki-laki sebagai penggantinya.

Saat itu, Vera Simanjuntak menduga bahwa kekasihnya tersebut tengah sakit.

Brigadir J kemudian menceritakan soal ancaman pembunuhan yang diterimanya.

Vera pun menanyakan dari siapa ancaman tersebut berasal, skuad lama atau skuad baru.

“Diantara mereka ini sudah paham yang mana skuad lama yang mana skuad baru,” kata Kamaruddin.

Skuad yang dimaksud menurut Kamaruddin adalah ajudan dari Irjen Ferdy Sambo.

Kamaruddin lalu menyebut, ancaman tersebut muncul diduga karena Brigadir J berprestasi dan disayang oleh atasannya.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan, Kuat Ma'ruf alias Om Kuat mengaku emosional karena mengetahui peristiwa yang disebutnya tidak senonoh di rumah Ferdy Sambo di Magelang.

"Setelah dia mengetahui ada peristiwa yang tidak senonoh itu," ucapnya.

"Nggak tahu, dia cuma marah, nggak (ada perintah), itu memang pisau yang tergeletak disitu tapi itu rangkaian peristiwa saja," ujarnya.

Pisau Kuat Maruf terungkap dalam rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir J yang digelar di rumah dinas Ferdy Sambo. 

Dalam reka ulang adegan digambarkan, Om Kuat mulanya berada di ruang tengah lantai satu rumah Sambo saat Brigadir J ditembak.

Dia melihat langsung proses eksekusi di mana Sambo memerintahkan Richard Eliezer atau Bharada E menembak Yosua.

Selain Kuat, di ruangan itu terdapat ajudan Putri Candrawathi yang kini juga telah ditetapkan sebagai tersangka, Ricky Rizal atau Bripka RR.

Sesaat setelah Brigadir J tewas, Kuat keluar dari rumah Sambo.

Dia menuju jalan di depan rumah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) itu.

Kuwat Maruf Ditenggarai Berniat Kabur saat Mau Ditangkap

Kuat merupakan asisten rumah tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo yang merangkap sopir pribadi istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Warga sipil itu ditetapkan sebagai tersangka bersamaan dengan penetapan tersangka Ferdy Sambo. 

Hal ini tampak saat dia akan ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Dibalik sikapnya yang garang, Om Kuat ternyata pengecut karena sempat mau melarikan diri.

Hal ini diungkapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. 

Dalam pemaparannya Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan pengakuan Bharada E yang menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo.

Keterangan dituangkan di dalam berita acara pemeriksaan (BAP) kemudian Bharada E meminta perlindungan untuk jadi justice collaborator.

Setelah itu, polisi menangkap dua tersangka Bripka Ricky Rizal dan asisten rumah tangga Ferdy Sambo, Om Kuat. 

"Om Kuat sempat akan melarikan diri, namun diamankan dan berhasil ditangkap," katanya.

Berdasarkan keterangan Bharada E, Brigadir Ricky dan Kuat Maruf akhirnya Ferdy Sambo mengakui perbuatannya. ***

 

Editor: Gian Limbanadi

Sumber: YouTube Beda Enggak

Tags

Terkini

Terpopuler