TERAS GORONTALO – Usaha terakhir Ferdy Sambo untuk menghindar dari Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH), telah berakhir.
Saat ini, Ferdy Sambo tinggal menunggu proses hukum selanjutnya, dari kasus yang telah menjadikannya sebagai aktor utama.
Tinggal beberapa langkah lagi Ferdy Sambo akan menghadapi persidangan, atas kasus pembunuhan berencana kepada ajudannya, Brigadir J.
Namun kenyataan jika sebentar lagi, Jenderal bintang dua ini akan segera menghadapi persidangan, sepertinya tidak bisa diterima dengan tangan terbuka oleh beberapa pihak tertentu.
Beredar dugaan jika ada pihak-pihak tertentu yang akan merasa panik, jika nanti Ferdy Sambo melangkah ke pengadilan.
Menyikapi kasus kematian Brigadir J ini, pengamat politik Rocky Gerung turut angkat bicara.
Rocky Gerung menilai jika kasus Ferdy Sambo ini bisa melebar, bahkan mengancam berbagai pihak.
“Tapi kasus Ferdy Sambo membuat kita bening melihat kerapuhan institusi itu sampai ke tingkat yang paling tinggi pada akhirnya,” ujarnya.
Dia melihat akan ada banyak pihak yang merasa panik, jika kasus Ferdy Sambo ini nanti sampai ke pengadilan.
“Banyak yang was-was ketika di pengadilan. Sambo akan menjadi semacam pintu untuk membuka korupsi-korupsi yang semakin menggila dalam peristiwa ini atau justru kasus ini akhirnya tidak bisa dibuka,” beber Rocky Gerung.
Disebutkan jika Ferdy Sambo masih memiliki kartu atau kasus yang kompleks, yang sengaja belum dikeluarkan.
“Sebagai tersangka Ferdy Sambo belum mengeluarkan kartu yang dia turunkan,” jelasnya.
Lebih lanjut lagi, dia menjelaskan jika kasus yang menjerat Ferdy Sambo itu tak hanya berbelit, namun juga sarat akan muatan politis yang kuat.
“Perkara Ferdy Sambo ini akan kompleks karena di dalamnya ada kepentingan yang makin lama makin berlapis-lapis,” ungkap Rocky Gerung, dikutip oleh Teras Gorontalo dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Selasa, 20 September 2022.
Menurut dugaannya, politisasi kasus tersebut akan terus berlanjut karena Jenderal bintang dua ini mewakili kondisi yang betul-betul berantakan.
“Dan politisasi kasus ini masih akan terus berlanjut karena Ferdy Sambo mewakili satu kondisi yang betul-betul berantakan dan kita melihat pat gulipat, sogok menyogok, ancam mengancam itu terjadi di belakang kriminalnya Sambo,” katanya.
“Ancam mengancam politik terjadi, intai mengintai jabatan juga terjadi,” lanjut Rocky Gerung menambahkan.
Selain itu, Rocky Gerung menilai, berlarutnya kasus Brigadir J yang menyeret Ferdy Sambo itu, dapat mengacaukan agenda strategis nasional.
Dia menambahkan, justru saat ini banyak negara seperti Rusia maupun Ukraina yang khawatir untuk datang ke Indonesia.
“Mereka pasti khawatir jika datang ke sini. Soalnya situasinya lagi kacau, keamanan sedang tidak baik-baik saja. Nah, kartu ini yang orang tunggu. Jangan sampai kartu itu memporakporandakan agenda politik Presiden Jokowi ada Pemilu, G20,” pungkas Rocky Gerung.***