Lagi, Penggunaan Gas Air Mata Oleh Polisi Di Pertandingan Sepak Bola Memakan Korban

8 Oktober 2022, 10:32 WIB
Lagi, Penggunaan Gas Air Mata Oleh Polisi Di Pertandingan Sepak Bola Memakan Korban /tangkapan layar strootsy & ESPN/

TERAS GORONTALO - Penggunaan gas air mata oleh polisi dalam pertandingan sepak bola kembali memakan korban, setelah sebelumnya hal serupa terjadi di Kanjuruhan.

Kali ini penggunaan gas air mata oleh polisi terjadi dalam pertandingan sepak bola di liga Argentina.

Pertandingan sepak bola antara Gimnasia La Plata vs Boca Junior kamis, 7 oktober 2022 dinihari WIB memakan 1 korban jiwa.

Baca Juga: Kejaksaan Agung Optimis Buktikan Pasal 340, Ferdy Sambo Bakal Dihukum Mati di Kasus Brigadir J

Setelah polisi argentina menggunakan gas air mata untuk mengendalikan suporter sepak bola yang ada diluar stadion.

Dilansir dari ESPN, pertandingan sepak bola antara Gimnasia La Plata dan Boca Junior dihentikan 9 menit setelah kick off.

Setelah polisi terpaksa menggunakan gas air mata untuk mengendalikan suporter tuan rumah memaksa memasuki stadion yang penuh sesak.

Tak hanya gas air mata, polisi juga menggunakan peluru karet untuk memaksa suporter Gimnasia mundur.

"Sayangnya, ada orang meninggal," kata Sergio Berni, menteri keamanan provinsi Buenos Aires, dikutip dari ESPN.

"Dia meninggal karena masalah jantung saat dibawa ke rumah sakit." Sambung Sergio Berni.

Baca Juga: Video Viral Pamungkas Lakukan Aksi Tidak Senonoh saat Manggung, Netizen Jijik

Dari video yang beredar, gas air mata yang digunakan polisi,memasuki lapangan pertandingan sepak bola.

Sehingga banyak suporter sepak bola didalam stadion yang mengalami sesak nafas, naasnya terdapat anak kecil diantara suporter.

Putra pemain Gimnasia Leonardo Morales yang berusia 2 tahun mengalami kesulitan bernafas setelah gas air mata memasuki stadion.

"Putra saya yang berusia 2 tahun tidak bisa bernapas. Kami merasa putus asa dan khawatir tentang semua orang di tribun. Ini gila. Kami memainkan pertandingan sepak bola normal dan itu berubah menjadi ini dan perasaan bahwa kerabat kita hampir mati."Ujar Morales.

Asosiasi Sepak Bola Argentina memberikan pernyatan terkait insiden tersebut melalui akun Twitter resmi.

"AFA sangat menolak peristiwa yang terjadi hari ini di sekitar stadion Gimnasia dan menyatakan komitmennya untuk terus berupaya memberantas insiden semacam ini yang menodai semangat sepak bola." Tulis AFA.

Mirip Kanjuruhan, Hanya suporter tuan rumah Gimnasia yang berada di stadion.

Baca Juga: 8 Manfaat Buah Pisang Bagi Pria, Bisa untuk Perawatan hingga Atasi Masalah Seksual

Suporter sepak bola tim tamu sejak 2013 telah dilarang datang ke stadion Juan Carmelo Zerillo karena sering bentrok dengan suporter tuan rumah.

Sebelumnya, penggunaan gas air mata oleh polisi dalam mengendalikan suporter sepak bola terjadi di Kanjuruhan, malang.

Sedikitnya 131 nyawa manusia menjadi korban dalam insiden yang dinamai tragedi Kanjuruhan.

Dampaknya, kapolres malang dicopot dari jabatan sementara 18 polisi lainnya tengah diselidiki.

Bareskrim telah menetapkan 6 tersangka buntut Tragedi Kanjuruhan. ***

Editor: Siti Nurjanah

Sumber: espn.com

Tags

Terkini

Terpopuler