"Letjen Pol Jirapat Phumchit, Komisaris Besar Kepolisian Daerah 1 (Komisaris Polisi 1) mengatakan, video dengan gambar luka yang salah, digunakan hanya sebagai ilustrasi," katanya.
Dan gambar itu, lanjut Mayjen Pol Yingyot Thepchamnong, tidak disertakan dalam berkas penyidikan yang diserahkan ke kejaksaan. Tayangan video yang diperlihatkan dalam jumpa pers, dibuat hanya agar lebih mudah dipahami orang.
"Panglima Polisi 1 juga menegaskan, presentasi yang menggunakan gambar yang salah tidak bisa mengubah esensi kasus," tuturnya.
Mayjen Pol Yingyot Thepchamnong menambahkan, setelah mendengarkan penjelasan Kepala Kepolisian 1, Jenderal Pol Suwat Chaengyodsuk membenarkan bahwa memang foto yang salah dalam jumpa pers, tidak mempengaruhi kasus.
"Foto itu digunakan hanya agar orang mudah mengerti," paparnya.
Sejak rilis akhir kasus Tangmo Nida pada tanggal 26 April lalu, kepolisian Nonthaburi memang mengalami hari-hari yang berat. Foto luka yang disertakan dalam video menjadi aib yang cukup memalukan.
Seperti diketahui, foto luka itu tak ada hubungannya dengan luka Tangmo Nida. Foto luka itu diambil pihak kepolisian Nonthaburi dari google.
Akun investigasi Addict Drama kemudian menemukan bahwa foto luka yang diperlihatkan dalam jumpa pers, ternyata pernah dimuat media Inggris, The Sun. Dan luka itu adalah luka seorang wanita muda yang terkena pecahan saat berpesta dansa di sebuah hotel pada tahun 2019 lalu.