Ini Sanksi Berat Harus Ditanggung Dokter Spesialis Radiologi Faisal Setelah Terbukti Berselingkuh

- 30 Mei 2022, 06:15 WIB
Dokter Faisal Terancam Dipecat Setelah Melanggar Kode Etik PNS
Dokter Faisal Terancam Dipecat Setelah Melanggar Kode Etik PNS /
TERAS GORONTALO - Sanksi berat kini harus ditanggung dokter spesialis radiologi Faisal, setelah dirinya terbukti berselingkuh.

Berdasarkan fakta, dokter Faisal yang dikabarkan hilang selama 20 hari, ditemukan polisi di penginapan 42 Paleleh, Kabupaten Buol pada Kamis, 26 Mei 2022.

Sialnya, dokter Faisal ditemukan sekamar dengan wanita berinisial HS saat polisi mendatangi kamar yang dihuni spesialis radiologi itu.

Setelah dikonfirmasi, ternyata dokter Faisal berselingkuh dengan HS yang sekamar dengan dirinya.
 
Baca Juga: Bolehkah Kurban Bagi Orang Telah Dijemput Kematian? Ini Kata Syekh Ahmad Al Misry dan Ustad Khalid Basalamah

Atas perbuatan itulah, dokter Faisal melanggar kode etik atau melakukan indisipliner sebagai ASN di RSUD Mokopido Kabupaten Tolitoli.

Dikutip dari berbagai sumber, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 tahun 1990 Perubahan Atas PP Nomor 10 tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil.

"Pegawai Negeri Sipil dilarang hidup bersama dengan wanita yang bukan istrinya atau dengan pria yang bukan suaminya sebagai suami istri tanpa ikatan perkawinan yang sah," bunyi Pasal 14 PP Nomor 45 Tahun 1990.

Hidup bersama bisa diartikan sebagai perilaku melakukan hubungan suami istri di luar ikatan perkawinan yang sah yang seolah-olah merupakan suatu rumah tangga.
 
Baca Juga: BMKG: Cuaca Ekstrem Hujan Lebat Untuk 14 Wilayah Indonesia Selasa 31 Mei 2022

Masih dalam PP Nomor 45 Tahun 1990, dalam Pasal 15 PP dijelaskan pelanggaran terhadap Pasal 14 yang terkait praktik selingkuh dan kumpul kebo masuk dalam kategori pelanggaran atau hukuman disiplin berat.

PP Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS telah diubah menjadi PP Nomor 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin PNS.

Hukuman berat dalam PP Nomor 53 tahun 2010 adalah berupa penurunan pangkat satu tingkat selama tiga tahun, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan, pembebasan jabatan, dan yang terberat yakni pemberhentian.

Dan bukan tidak mungkin, dokter Faisal bisa terancam diberikan sanksi berat pemecatan sebagai PNS oleh Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN.
 
Baca Juga: BMKG: Cuaca Ekstrem 8 Daerah yang Berpotensi Dilanda Banjir Selasa 31 Mei 2022

Berikut kronologi dokter Faisal ditemukan:

Berdasarkan video beredar, dokter Faisal ditemukan tengah bersama wanita berinisial HR di dalam kamar penginapan.

Dalam video 7 detik itu, HS berada di atas tempat tidur di kamar penginapan.

Sementara dokter Faisal lebih dahulu diringkus  tim pencari yang dipimpin Kapolsek Paleleh, Ipda Agil Kharie.

Setelah itu, dokter Faisal bersama HS langsung dibawa anggota Polsek Paleleh untuk dimintai keterangan.

Polsek Paleleh dalam keterangannya mengatakan,  tujuan dokter Faisal dan HR menginap di Paleleh, untuk beristirahat sehari sebelum melanjutkan perjalanan menuju Gorontalo.

Namun dokter Faisal dan HS sudah ditemukan terlebih dahulu oleh Polsek Paleleh.

Sehingga rencana dokter Faisal mengantarkan HR menuju bandara di Gorontalo lalu terbang ke Makassar, gagal.
 
Baca Juga: ASTAGA Gegara Darah Ayam di Lokasi Syuting Film KKN di Desa Penari Jadi Santapan Kroninya Badarawuhi

Adapun Keterangan polisi sebagai berikut

Polisi mengakui saat menemukan dokter Faisal, sang dokter bersama seorang wanita berinisial U di dalam kamar penginapan.

Seorang wanita berinisial U tersebut, diketahui masih berstatus istri dari seseorang dan tengah dalam proses pengajuan perceraian yang dilakukan oleh pihak perempuan.

Dijelaskan Kapolres Tolitoli AKBP Ridwan Raja Dewa, S.I.K., ditemukannya dokter Faisal, berawal dari informasi masyarakat.

“Pada saat tanggal 25 dokter Faisal berdasarkan informasi masyarakat termonitor di daerah Tomini kemudian tim Polres Tolitoli bergerak ke Kabupaten Parimo, ternyata informasi berikutnya dokter Faisal berada di Moutong lagi," ujarnya.

Dikatakan AKBP Ridwan Raja Dewa, setelah dari Moutong dokter Faisal kembali ke Tolitoli untuk menjemput Saudari berinisial U, tepatnya di jam 01.15 WITA.

"Kemudian bersama dokter Faisal berangkat menuju ke arah Gorontalo namun singgah di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol dan beristirahat di penginapan 42,” ungkap Kapolres Tolitoli.

Diungkapkan AKBP Ridwan Raja Dewa, karena perjalanan dari Tomini ke Kecamatan Paleleh memakan waktu yang lama, untuk menghindari dokter Faisal berpindah tempat lagi, tim Polres Tolitoli segera berkoordinasi dengan Polsek Palele Polres Buol.

“Tim dari Polres Tolitoli yang berada di Tomini mengikuti jejak dokter Faisal, kemudian karena jarak tempuh dari Tomini menuju ke Palele memakan waktu kurang lebih 8 sampai 9 jam, akhirnya tim Polres Tolitoli menghubungi Kapolsek Palele untuk meminta bantuan mencari dokter Faisal," tuturnya.

"Kemudian Kapolsek Palele bersama timnya mencari dokter Faisal dan ditemukan mobil Xpander putih yang ada di penginapan 42 kemudian di cek ke dalam kamar di temukanlah dokter Faisal bersama dengan seorang wanita,” jelas Kapolres saat konferensi pers, dikutip teras gorontalo dari unggah facebook akun Polres Tolitoli pada Jumat 27 Mei 2022.

AKBP Ridwan Raja Dewa membenarkan telah ditemukannya dokter Faisal bersama seorang wanita berinisial U di sebuah penginapan di Kecamatan Paleleh, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, pada Hari Kamis, 27 Mei 2022.

Kata AKBP Ridwan Raja Dewa, pada saat ditemukannya dokter Faisal petugas juga menemukan KTP dokter Faisal yang alamatnya telah dirubah beralamat di Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli.

Imbuh AKBP Ridwan Raja Dewa, yang mana sebelumnya diketahui bahwa dokter Faisal berdomisili di Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli, selain itu juga ditemukan kartu keluarga yang dipalsukan.

“Saat ini kami tengah mendalami terkait pemalsuan dokumen ini, kartu keluarga beserta KTP nya,” bebernya.

Kapolres Tolitoli juga menjelaskan kepada awak media bahwa peristiwa tersebut bukanlah peristiwa laka lantas dan hasil penyelidikan oleh Polres Tolitoli bahwa itu semua adalah rekayasa.

“dokter Faisal membuat cerita itu karena ada masalah keluarga dan juga ada masalah di dalam pekerjaannya dan juga diketahui sebelumnya di tahun 2018 dokter Faisal sempat bermasalah dengan istrinya oleh perempuan berinisial U tadi namun sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan kembali rukun kembali,” ungkap Kapolres.

Dituturkan AKBP Ridwan Raja Dewa, dokter Faisal sendiri belum ditetapkan sebagai tersangka, karena belum ada laporan dari pihak istri dokter Faisal tidak mau melapor, dan juga dari pihak suami perempuan berinisial U masih merundingkan bersama keluarga, dan sampai sekarang belum ada menyampaikan laporan.

“Untuk penerapan pasal 284 harus berdasarkan pengaduan dan itu akan diproses, ” tambahnya.

Terakhir AKBP Ridwan Raja Dewa mengungkapkan, terkait pemalsuan dokumen KTP dan Kartu Keluarga akan didalami oleh Polres Tolitoli apakah sudah digunakan atau belum, tentunya apabila sudah digunakan dokter Faisal bisa dijerat dengan pasal 263.

“Kami akan gelar perkara dan apabila hasil gelar perkara terbukti kami akan proses kita tidak akan menutup–nutupi perkara ini,” tegas Kapolres Tolitoli.

Diketahui, kinerja polisi dalam mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal patut diacungi jempol.

Bahkan, publik mengapresiasi langkah dari polisi telah bekerja keras dalam mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak.

Apalagi, pengungkapan kasus dokter spesialis radiologi Faisal, memakan waktu hampir 20 hari pelariannya.

Saat dilakukan penggerebekan di salah satu penginapan, dokter spesialis radiologi Faisal, sedang bersama wanita berinisial U.

Antara dokter spesialis radiologi Faisal, dan wanita inisial U tersebut, nantinya akan bepergian melalui bandara di Gorontalo.

Kapolres Tolitoli AKBP Ridwan Raja Dewa, S.I.K. dalam konferensi pers, semenjak kejadian dokter spesialis radiologi Faisal hilang, polisi terus melakukan pencarian bersama warga dan instansi lainnya.

AKBP Ridwan Raja Dewa menjelaskan, pada 25 Mei 2022, berdasarkan informasi masyarakat, dokter Faisal termonitor di daerah Tomini.

Kemudian, polisi bergerak ke Kabupaten Parimo. Namun, jejak dari dokter Faisal hilang lagi,

Saat yang sama, informasi berikutnya dokter Faisal berada di Moutong lagi.

Setelah dari Moutong dokter Faisal, kembali ke Tolitoli untuk menjemput wanita inisial HHU, Kamis 26 Mei 2022, pukul 01.15 Wita.

Seorang wanita berinisial U bersama dr. Faisal berangkat menuju ke arah Gorontalo, namun singgah di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol dan beristirahat di penginapan 42.

"Tim dari polisi langsung berkoordinasi dengan Polsek Peleleh saat itu juga. Karena perjalanan dari Tomini ke Kecamatan Paleleh memakan waktu yang lama, untuk menghindari dokter Faisal berpindah tempat lagi," kata AKBP Ridwan Raja Dewa.

Dia menjelaskan, Kapolsek Palele, bersama timnya mencari dokter Faisal dan ditemukan mobil Xpander putih, yang ada di penginapan 42 .

"Setelah dicek ke dalam kamar di temukanlah dokter Faisal bersama dengan seorang wanita,” kata AKBP Ridwan Raja Dewa

Dia menjelaskan, wanita berinisial U tersebut, diketahui masih berstatus istri dari seseorang dan tengah dalam proses pengajuan perceraian yang dilakukan oleh pihak perempuan.

Pada saat ditemukannya dokter Faisal, petugas juga menemukan yang alamatnya telah dirubah beralamat di Kecamatan Dampal Selatan, Kabupaten Tolitoli.

Padahal, sebelumnya, dokter Faisal, berdomisili di Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli, selain itu juga ditemukan kartu keluarga yang dipalsukan.

“Saat ini kami tengah mendalami terkait pemalsuan dokumen ini, kartu keluarga beserta KTP-nya”.

Kapolres Tolitoli juga menjelaskan kepada awak media bahwa peristiwa tersebut bukanlah peristiwa lakalantas dan hasil penyelidikan oleh Polres Tolitoli bahwa itu semua adalah rekayasa.

“Bersangkutan membuat cerita itu karena ada masalah keluarga dan juga ada masalah di dalam pekerjaannya," katanya.
 
Baca Juga: Kondisi Terkini Eril Anak Ridwan Kamil Diberitakan Media Swiss Kematian Karena Tenggelam

Kronologi Hilangnya Dokter Faisal

1. Keterangan Saksi

Diberitakan sebelumnya, dari penuturan saksi yang berhasil dihimpun media ini, terkait dengan hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal, Jumat 6 Mei sekira 23.30 WITA, bertempat di tepi jurang jalan poros yang menghubungkan Kabupaten Tolitoli dan Buol, telah ditemukan 1 unit sepeda motor.

Artinya dari penuturan saksi atas hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal, berawal dari penemuan 1 unit sepeda motor.

Selain 1 unit sepeda motor, terdapat tas selempang warna hitam, sandal merek Eiger warna hitam, 1 buah kartu vaksin, bernama dokter Faisal dan dokter Cynthia Kornelius.

Belum lagi, ada satu buah kartu korpri atas nama korban, dan kartu pengurus IDI, kartu rumah sakit, satu buah jaket parasut warna biru, helm berwarna merah, tasbih jari warna putih dan cap stempel dokter Faisal warna hijau.

Menurut saksi mata bernama Sari, saat melintasi jalan di Desa itu, dia mendapati adanya sepeda motor yang sudah jatuh di tepi jurang dan masih dalam keadaan menyala.

Belum lagi, seluruh barang-barang milik dokter spesialis radiologi Faisal, masih utuh lengkap dengan sandal yang dipakainya.

Dengan begitu, dia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dakopamean dan langsung ditindaklanjuti untuk pergi ke lokasi itu.

"Saya lihat barang-barangnya masih lengkap, namun orangnya tidak ada," kata Sari dilansir Teras Gorontalo.

Dari penuturan saksi inilah, yang menginformasikan ke Polsek Dakopamean. Selanjutnya Polisi langsung menindaklanjuti.

2. Temuan Handphone dan Keterangan Istri Dokter Faisal

Setelah aparat melakukan identifikasi di lokasi kejadian, mereka mendapat handphone milik dokter spesialis radiologi Faisal dan langsung menelpon istrinya.

Tak berselang lama istri dokter Faisal Cynthia Cornelius, langsung datang ke lokasi dan membenarkan kalau motor dan barang itu milik suaminya.

Menurut Cyntia Cornelius, sang suami sekira 22.00 WITA, menuju Desa Lingadan dengan bertujuan untuk memberikan bantuan bagi warga yang terdampak banjir pada akhir Maret lalu.

"Dia sempat pamitan ke saya untuk memberikan bantuan ke masyarakat korban banjir," ujarnya.

Dari keterangan istri dokter Faisal di atas, maka sebelum dokter spesialis radiologi Faisal hilang tanpa jejak, sempat pamitan kepada istrinya.

3. Keterangan Kepala Desa

Kepala Desa Lingadan, Mashuri menerangkan, dokter spesialis radiologi Faisal, memberikan bantuan kepada 35 warga masing - masing menerima uang sekira Rp 500 ribu yang sudah di dalam amplop, dengan total Rp 17,5 juta.

Kemudian, setelah menyerahkan bantuan sekitar jam 23.00 Wita, dokter spesialis radiologi Faisal meninggalkan Desa Lingadan, dengan tujuan Desa Kapas untuk memberikan bantuan kepada warga korban banjir bandang.

Keterangan Polisi Sebelum Dokter Faisal Ditemukan

Sejak hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal, Kapolres Tolitoli, AKBP Ridwan Raja Dewa menuturkan, pihaknya terus melakukan pendalaman terkait kasus dokter spesialis radiologi Faisal.

"Kami sedang melakukan pencarian dan telah meminta keterangan sejumlah saksi yang sempat menghubungi dokter Faisal, sebelum dinyatakan hilang," kata AKBP Ridwan Raja Dewa, Rabu 11 Mei 2022.

1. Anjing Pelacak Diturunkan

Untuk mencari dokter spesialis radiologi Faisal, Polisi pun menurunkan anjing pelacak.

Dari temuan sesuai dengan pengendusan anjing pelacak yang diturunkan untuk mencari dokter spesialis radiologi Faisal, aroma tubuh dari dokter spesialis radiologi Faisal, sudah hilang di jalan Dusun Momunu, mengarah ke Toli-toli.

Kapolres Tolitoli Ridwan Raja Dewa, melalui Kasi Humas Anshar Tolah menjelaskan, anjing pelacak tidak mencium aroma tubuh dari dokter spesialis radiologi Faisal, di lokasi kejadian.

"Kemungkinan besar beliau sudah naik kendaraan, karena anjing pelacak sudah tidak lagi mencium bau tubuh dari dokter Faisal," ujar Anshari Tolah, kepada Teras Gorontalo Sabtu, 14 Mei 2022.

Dijelaskan Anshari, dari Desa Momunu kurang lebih sekitar 5 meter, sudah hilang penciuman, ke arah Toli-toli.

"Kalau dikaitkan dengan check point IT dan keterangan saksi korban terlihat di Kilometer 4, bisa diindikasi arahnya kesana," ujarnya.

2. Polisi Temukan Petunjuk Baru di SIM Card

Atas hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal, tim khusus yang dibentuk Polisi terus bekerja maksimal dalam mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak.

Terinformasi, Polisi telah menemukan petunjuk baru soal SIM card milik dokter Faisal.

Rupanya, setelah dokter spesialis radiologi Faisal hilang, polisi melacak kalau SIM card dokter Faisal, beberapa kali diganti.

Hal itu berdasarkan check point yang dilakukan oleh polisi, keesokan harinya SIM card milik korban masih aktif.

"Esoknya setelah korban dinyatakan hilang, masih aktif," kata Kapolres Tolitoli melalui Kasi Humas AKP Anshari Tolah, kepada Teras Gorontalo, Sabtu 14 Mei 2022.

Menurut AKP Anshari Tolah, SIM card korban sempat beberapa kali diganti, karena dokter Faisal mempunyai beberapa nomor.

Namun, dia belum bisa memastikan kalau yang mengganti SIM card tersebut, apakah korban atau orang lain.

"Masih didalami dan sedang dilakukan proses penyelidikan," kata Anshari Tolah.

Keterangan dari sejumlah saksi yang diperiksa polisi sudah sekira 15 orang, memiliki kaitan erat sebelum dan sesudah dokter Faisal, hilang tanpa jejak.

Kapolres Tolitoli AKBP Ridwan Raja Dewa melalui Kasi Humas AKP Anshari Tolah mengatakan, sampai saat ini polisi masih menelusuri semua sumber informasi.

AKP Anshari Tolah menyebut, semua aktivitas dari dokter Faisal, baik di medsos maupun lainnya sedang digali informasinya oleh polisi.

"Ada tim IT dan lapangan dari polisi sedang melakukan pendalaman mengenai aktivitas korban sebelum dinyatakan hilang," ujar AKP Anshari Tolah, kepada Teras Gorontalo, Minggu 15 Mei 2022.

Menurut AKP Anshari Tolah, polisi masih belum memberikan informasi secara spesifik kepada masyarakat, karena masih dalam tahap penyelidikan.

"Kami belum bisa berbicara banyak, demi kepentingan penyelidikan. Apalagi, kasus ini sangat sensitif, dan target bisa melakukan alibi," kata Anshari Tolah.

Sementara itu, dilansir Teras Gorontalo lewat kanal YouTube Polres Toli-, AKP. Anshari Tola, Kasi Humas Polres Tolitoli menyampaikan soal perkembangan terbaru penyidikan dokter Faisal.

Menurut Anshari, Polres Tolitoli telah melaksanakan olah TKP di wilayah Dako Pamean lokasi keberadaan terakhir dokter Faisal. Polres Tolitoli juga memeriksa sebanyak 15 orang saksi.

"Pada saat penyelidikan dari olah TKP hingga pengembangan kasus, BPBD, Basarnas dan dari pihak TNI turut membantu proses jalannya penyelidikan,"ucap Anshari Tolah.

Dari sumber Informasi yang didapat dari Polres Tolitoli telah dilakukan gelar perkara.

Sebelumnya Kapolres Tolitoli telah membentuk tim dalam pengembangan kasus hilangnya dokter Faisal. Tim yang dibentuk Kapolres Tolitoli adalah dari bagian Reskrim.

Anshari juga menyampaikan terkait aktivitas terakhir dokter spesialis radiologi itu sebelum hilang.

Kata kasi Humas, dokter Faisal dari rumah menuju ke masjid untuk melaksanakan sholat, yang kemudian menuju ke desa lingadan untuk membagikan bantuan ke korban terdampak banjir.

Anshari menegaskan bahwa Kapolres Toli-toli bertekad untuk dapat mengungkap kasus hilangnya dokter Faisal.

3. Polda Sulteng dan Polres Tolitoli Bentuk Tim Spesial, Melacak Keberadaan Dokter Faisal

Hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal, polisi terus melakukan pendalaman terkait keberadaan dokter Faisal.

Bahkan, Polres Tolitoli membentuk tim spesial untuk mencari keberadaan dokter Faisal.

Tim spesial ini nantinya terdiri dari Reskrim hingga beberapa orang dari IT untuk melacak keberadaan dokter Faisal.

Selain itu, tim spesial ini tak hanya terdiri dari anggota Polres Tolitoli saja.

Ada juga anggota dari Polda Sulteng yang akan membantu pencarian dokter Faisal.

Hingga Rabu 18 Mei 2022, tim spesial masih melaksanakan proses penyelidikannya di lapangan.

"Tim spesial yang dibentuk belum juga kembali untuk melaporkan hasil temuannya di lapangan," ujar Kapolres Tolitoli AKBP Ridwan Raja Dewa melalui Kasi Humas AKP Anshari Tolah.

AKP Anshari Tolah menambahkan, sampai pada saat ini saksi yang sudah diambil keterangannya masi berjumlah 15 orang.

Sebelumnya, tim spesial yang dibentuk polisi terus mendalami soal informasi yang menyangkut tentang dokter Faisal, hilang tanpa jejak.

Apalagi, sampai saat ini polisi masih bekerja keras dalam mengungkap kasus dokter spesialis radiologi Faisal, hilang tanpa jejak.

Demi mengungkap kasus dokter Faisal, polisi menggali keterangan dari sejumlah saksi.

AKP Anshari Tolah menyebut, semua aktivitas dari dokter Faisal, baik di medsos maupun lainnya sedang digali informasinya oleh polisi.

"Ada tim spesial dan lapangan dari polisi sedang melakukan pendalaman mengenai aktivitas korban sebelum dinyatakan hilang," ujarnya.

4. Penangkapan Dilakukan Densus 88 Anti Teror, Polisi Tegaskan Tidak Ada Warga Tolitoli yang Ditangkap

Sudah menjadi konsumsi publik, rumor penangkapan 22 Warga Sulteng oleh Densus 88 Anti Teror, dikaitkan dengan dokter spesialis radiologi Faisal.

Asumsi warga mulai mengaitkan dengan hilangnya dokter spesialis radiologi Faisal tersebut dibantah oleh pihak Kepolisian.

Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Kapolres Tolitoli melalui Kasi Humas Anshari Tolah.

Anshari menuturkan, sesuai dengan hasil kroscek oleh Kepolisian Polres Toli-toli, tidak ada warga Toli-toli di antara 22 orang asal Sulteng, yang ditangkap Densus 88.

“Sudah dikroscek oleh Kepolisian Polres Tolitoli, bahwa tidak ada warga Toli-toli di antara 22 orang asal Sulteng, yang ditangkap Densus 88 kemarin,” kata Kapolres Tolitoli melalui Kasi Humas Anshari Tolah, Sabtu 21 Mei 2022.

Diungkapkan AKP Anshari, saat ini Polres Tolitoli, masih dalam upaya terus berkoordinasi dengan semua pihak yang dapat membantu terkait kasus dokter Faisal.

"Untuk menelusuri setiap perkembangan yang berkaitan dengan kasus dokter Faisal, hilang tanpa jejak. Dan sampai saat ini masih tetap melakukan penelusuran oleh tim lidik yang disesuaikan dengan data dan info yang ada," ujarnya.

5. Petunjuk Terkini Dokter Spesialis Radiologi Faisal Mengenai Sidik Jari

Berdasarkan informasi yang dirangkum Teras Gorontalo, polisi masih menyelidiki data pembanding soal sidik jari di lokasi kejadian dokter Faisal hilang.

Menurut Kapolres Tolitoli, AKBP Ridwan Raja Dewa melalui Kasi Humas, AKP Anshari Tolah, polisi masih mencari data pembanding sidik jari tersebut.

"Sedang diselidiki. Karena, saat di lokasi kejadian, TKP-nya sudah dimasuki warga, kami masih mencari data pembanding," ujar Anshari Tolah, kepada Teras Gorontalo, Selasa 24 Mei 2022.

Dia belum bisa memastikan apakah ada orang lain selain dokter Faisal atau tidak.

"Sedang kami lakukan penyelidikan," ujar Anshari Tolah.

Itulah keterangan Polisi sebelum dokter Faisal ditemukan. ***

Editor: Viko Karinda

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah