“Secara pribadi, saya tidak marah untuk mengeluh, saya bisa melakukannya, tapi saya minta maaf karena akan membuang waktu dalam memperjuangkan kasus ini. Tolong jangan pasang paku di perahu layar. Jika pekerjaan ini selesai, saya akan berhenti,” ucap MP Tae Mongkolkit.
Diakhir pidatonya, Tae Mongkolkit membacakan sebuah puisi yang ditujukan untuk keempat pengacara terkenal tersebut.
“Bumi ini adalah saksi kami adalah siswa, ada seorang guru, kami 4-5 orang datang untuk mengancam kami. Bukan salah kami bahwa Anda datang untuk mencuci pedang itu kembali,” isi puisi Tae Mongkolkit.***