Kritisi Kasus-Kasus Janggal di Indonesia, Soenarko : Aparat Hukum Jangan Anggap Rakyat Buta, Tuli dan Tolol

- 8 Agustus 2022, 22:00 WIB
Mayjen TNI (Purn) Soenarko juga turut mengkritisi terkait kejanggalan dalam sejumlah kasus pidana di Indonesia termasuk kasus Brigadir J.
Mayjen TNI (Purn) Soenarko juga turut mengkritisi terkait kejanggalan dalam sejumlah kasus pidana di Indonesia termasuk kasus Brigadir J. /Tangkap layar YouTube Refly Harun./

Rakyat itu sebenarnya tidak buta, tidak tuli dan juga tidak tolol, jadi jangan mau untuk ditipu-tipu seperti itu.

Pria kelahiran 1 Desember 1953 ini berharap, agar hukum dapat diperlakukan dengan adil.

"Yang perlu saya sampaikan di sini, janganlah aparat hukum menganggap bahwa rakyat itu buta, tuli dan tolol, serta disebut tidak mengerti apapun, cuma karena tidak mempunyai daya. Nanti kalau kita ngomong untuk mengoreksi, kena tangkap, dengan alasan makar," kata Soenarko.

Perlu diingat bahwa di negara demokratis, ada hak rakyat untuk menyuarakan aspirasinya, asalkan disampaikan dengan fakta dan bertujuan untuk kebaikan.

Jadi, jangan sampai kasus-kasus seperti ini akan berlanjut pada periode berikutnya.

Akibat arogansi aparat hukum, justru rakyatlah yang menjadi korbannya.

"Jangan cuma teriak 'hukum itu berlaku sama kepada semua warga negara', tapi ternyata cuma di bibir doank," tegasnya.

Untuk diketahui, Brigadir J dikabarkan tewas dalam peristiwa baku tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu.

Sejauh ini sudah ada dua polisi yang ditetapkan tersangka yakni Bharada E dan Brigadir RR dengan pasal yang berbeda-beda.

Bahkan kemungkinan tersangka lain bisa saja kembali bertambah.

Halaman:

Editor: Sutrisno Tola

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x